Kerja Sama Ekonomi Halal, RI Buka Halal International Trust Organization di Jepang

Minggu 29 Sep 2024 - 18:56 WIB
Reporter : Rian Sumeks
Editor : Rian Sumeks

Tren ini didorong oleh meningkatnya permintaan dari komunitas Muslim lokal serta wisatawan Muslim yang datang ke Jepang.

"Berdasarkan studi pada 2021, lebih dari 1.000 perusahaan di Jepang telah memperoleh sertifikasi halal, dan sekitar 30% konsumen Jepang tertarik mencoba produk halal, terutama di kalangan generasi muda," ungkap Heri.

HITO hadir untuk memenuhi permintaan pasar tersebut dengan mengadaptasi standar halal global dan kearifan lokal Jepang.

Kerja Sama Ekonomi Halal Indonesia-Jepang

Sholahudin Al Ayub, Direktur Eksekutif KNEKS, menambahkan bahwa peluncuran HITO menjadi tonggak awal pengembangan ekosistem halal berbasis komunitas Muslim di Jepang.

Dengan adanya HITO, menurutnya, akses pasar halal Jepang akan semakin terbuka, sekaligus memperkuat hubungan perdagangan antara Indonesia dan Jepang.

Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Agama, Sunanto, menegaskan bahwa kunjungan Menag ke Jepang ini juga merupakan bagian dari upaya mewujudkan Indonesia sebagai Pusat Halal Dunia.

Langkah ini sesuai dengan arahan Wakil Presiden RI KH Ma’ruf Amin, yang mendorong sinergi antara Indonesia dan negara-negara lain, termasuk Jepang.

Menag Yaqut juga menyerahkan sertifikat halal kepada empat Lembaga Halal Luar Negeri di Jepang yang telah diakui oleh BPJPH.

Selain itu, Menag turut menghadiri peresmian mesin penjual otomatis halal serta pembangunan Indonesia Halal Hub, yang diharapkan mampu memperluas akses produk halal Indonesia ke pasar Jepang.

Kepala BPJPH, M Aqil Irham, menambahkan bahwa sejak didirikan pada 2017, BPJPH telah mengeluarkan lebih dari 1,9 juta sertifikat halal.

Di Jepang sendiri, sebanyak 35 perusahaan telah memperoleh sertifikasi halal dari BPJPH dengan total 390 produk yang bersertifikat halal Indonesia. Jepang kini menjadi salah satu negara yang serius dalam mengembangkan industri halal.

Kategori :