Pengakuan Bandar Narkoba Peri Rupit, Terungkapnya Jaringan Internasional di Muratara

Minggu 29 Sep 2024 - 18:27 WIB
Reporter : Izul
Editor : Irwansyah

MURATARA, SUMATERAEKSPRES.ID – Penangkapan Peri Rupit, seorang bandar narkoba kelas atas, oleh Polda Riau mengejutkan publik.

Dari operasi tersebut, polisi berhasil menyita 30 kg sabu-sabu dan 11 ribu pil ekstasi. Dalam wawancara yang kini viral di media sosial, Peri Rupit mengaku mendapatkan komisi sebesar Rp100 juta per kilogram sabu yang ia kendalikan.

Ia juga menegaskan bahwa Briptu Apriyadi Wahyudi tidak terlibat dalam bisnis terlarang ini.

Peri Rupit, yang kini mengenakan seragam tahanan berwarna oranye, mengungkapkan bahwa ia sempat terlibat dalam perdagangan narkotika beberapa tahun lalu, tetapi memutuskan untuk berhenti.

BACA JUGA:Briptu AW Jadi Tahanan Propam Polda Sumsel, Saat Ditangkap Bersama Bandar Narkoba Muratara

BACA JUGA:Simpatisan Baku Hantam, Dibawa ke Polres Muratara, Jelang Pengundian Nomor Urut

Namun, pada Agustus 2024, ia kembali aktif mengendalikan jaringan peredaran narkoba ini. Menurut pengakuannya, jaringan ini dikendalikan oleh seorang figur bernama Sultan Malaysia.

"Saya hanya memastikan barang sampai dan pembayaran berjalan lancar," jelasnya.

Peri juga mengakui bahwa ia sempat mengembalikan komisi sebesar Rp1,5 miliar sebelum akhirnya ditangkap. Mengenai tuduhan keterlibatan Apriyadi, ia bersikukuh bahwa Apriyadi tidak terlibat.

"Kalau dia terlibat, saya berdosa besar," ucapnya, sembari meminta agar penyelidikan dilakukan secara menyeluruh oleh pihak kepolisian.

BACA JUGA:Bribda Muhammad Permadi Anggota dari Muratara Sabet Juara di Kejuaraan Silat Nasional

BACA JUGA:Anggota Team Beruang Muratara Pasang Target di Bawah 1 Jam, Daftar Kategori 10K Sumeks Musi Run 2024

Reaksi keras dari masyarakat muncul melalui aksi damai yang dilakukan oleh Aliansi Ulama dan Pemuda Peduli Muratara (AUPDM) pada 28 September 2024.

Mereka menggelar aksi protes terhadap maraknya peredaran narkoba yang dinilai mengancam moral generasi muda. Mahmud, koordinator aksi, menyerukan agar aparat penegak hukum bertindak tegas.

"Kami tidak ingin bandar narkoba dibiarkan beroperasi. Narkoba merusak rumah tangga dan menghancurkan generasi muda," tegasnya.

Kategori :