SUMATERAEKSPRES.ID— Musim hujan di Indonesia datangnya bakal lebih cepat dari biasanya.
Deputi Bidang Klimatologi Ardhasena Sopaheluwakan mengatakan ada beberapa alasan mengapa hujan di Nusantara datang lebih awal, salah satunya adalah fenomena La Nina.
"Jadi kalau kita simak memang La Nina saat ini belum terjadi, tetapi kita prediksi nanti akan segera terjadi walaupun dengan intensitas lemah," kata Ardhasena melansir CCN Indonesia.
Ia menambahkan, jika dilihat juga di wilayah Indonesia, ini kondisi suhu muka lautnya cukup hangat.
Kondisi tersebutlah, kata dia, yang menyebabkan mayoritas daerah zona musim memasuki awal musim hujannya lebih cepat.
BACA JUGA:BMKG Memperkirakan Cuaca Cerah Berawan di Palembang, Tapi Hujan Bisa Datang Kembali
Dalam kesempatan ini pula, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyatakan sebagian wilayah Indonesia bakal mengalami puncak musim hujan lebih cepat dari periode normalnya pada tahun ini.
"Jika dibandingkan dengan rerata klimatologisnya yaitu rerata klimatologis pada periode 1991 hingga 2020, sebagian besar wilayah Indonesia diprediksi akan mengalami awal musim hujan yang maju atau lebih cepat yaitu sebanyak 267 zona musim (ZOM) atau 38 persen," papar Dwikorita.
Kata Dwikorita, wilayah yang mengalami musim hujan lebih cepat dari rerata klimatologisnya mencakup sebagian besar Pulau Sumatra, pesisir utara Pulau Jawa, Pulau Sulawesi, sebagian besar Pulau Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT), dan sebagian besar Papua.
Lalu, ada 190 ZOM atau sekitar 27 persen wilayah akan mengalami awal musim hujan yang sama dengan periode normalnya.
BACA JUGA:BMKG: Cuaca Palembang Hari Ini Panas Ekstreme, Suhu 35 Derajat, Ini Himbauan Buat Masyarakat!
Wilayah yang masuk periode ini adalah beberapa wilayah di Pulau Sumatra dan Jawa.
Di samping itu, sekitar 96 ZOM atau sekitar 14 persen wilayah diprediksi mengalami awal musim hujan yang mundur atau lebih lambat dibandingkan dengan periode normalnya.