Namun, Prengki berharap penyidik Satreskrim Polrestabes Palembang dapat mengusut tuntas kasus ini tidak hanya menangkap pelaku penusukan melainkan juga para aktor intelektual yang menjadi dalang dari aksi kekerasan tersebut.
"Perlu diberikan semacam efek jera terhadap para pelaku dan komplotannya agar jangan sampai aksi-aksi bar bar semacam ini tidak terulang lagi ke depan," tandasnya.
Hal senada disampaikan tin kuasa hukum Jamak Udin yang lain, Adv. Sigit Muhaimin,SH yang meminta jajaran kepolisian, terutama Kapolrestabes Palembang dan Kapolda Sumsel agar dapat mengevaluasi sistem PAM Pilkada Serentak 2024 ini kenapa sampai bisa dijebol dan mengakibatkan jatuhnya korban.
"Sebelumnya pihak kepolisian di berbagai kesempatan sudah mewanti-wanti sejumlah wilayah di Sumsel yang masuk kategori rawan. Palembang salah satunya, harusnya hal ini sudah dapat diantisipasi, perlu deteksi dini agar jangan sampai kejadian seperti ini terulang lagi," tandasnya. Jika merasa kurang personel, Sigit meminta agar personel TNI juga dapat diturunkan untuk PAM Pilkada kali ini.
"Kami meminta agar Panglima TNI juga ikut menurunkan pasukan TNI nya untuk mengamankan situasi khusus ini. Bagaimana pesta demokrasi Pilkada Serentak 2024 ini bisa berjalan dengan baik dan aman. Kami juga mendesak kepada Kapolda Sumsel khusus untuk atensi ini," tegas dia.
BACA JUGA:Ratusan Warga Sukosari Antusias Sambut Pasangan Fitri-Nandri, Siap Menangkan Pilkada Palembang
BACA JUGA:Sanksi Tegas Menanti ASN yang Terlibat Judi Daring, Ini Aturan Barunya
Seperti diberitakan sebelumnya, penyidik Satreskrim Polrestabes Palembang beberapa saat usai insiden berdarah ini berhasil meringkus Ahmad Rusli (45) sebagai pelaku penusukan.
Warga Lorong Lebak Keranji Kecamatan Ilir Barat (IB)-1 ini dihadirkan saat rilis kasus ini di Mapolrestabes Palembang pada Selasa (24/9/2024) sore.
Untuk korban dari pihak kepolisian yakni Aipda Trisno Widodo (39), personel Sat Intelkam Polrestabes Palembang yang pada saat itu tengah bertugas melakukan pengamanan tahapan pengundian nomor urut di Kantor KPU Kota Palembang di Jl Mayor Santoso Kelurahan 20 Ilir D-III Kecamatan Ilir Timur (IT)-I, Selasa (24/9/2024).
Kejadian terpisah di lokasi yang berdekatan ini, bermula ketika korban Aipda Trisno Widodo sedang melakukan pengamanan salah satu paslon wali kota dan wakil wali kota.
Lalu, ada salah satu pendukung paslon yang melakukan upaya kerusuhan di sekitar lokasi kejadian, dengan cara melakukan aksi tabur pasir sehingga terjadilah keributan antara massa pendukung.
Setelah melakukan aksi tabur pasir, tersangka mengeluarkan sebilah pisau dengan melakukan penusukan/melayangkan pisau ke sembarang arah dan mengenai salah satu anggota kepolisian yang bertugas, luka tusuk pinggang sebelah kanan.
Tak lama berselang, terduga pelaku di amankan di Polsek IT I Palembang.
Dari penangkapan tersebut, polisi menyita Barang Bukti (BB) berupa, 1 (satu) buah pisau stainles, 2 (dua) kantong kecil yang berisikan pasir, dan 1 (satu) rompi Grib Jaya Kota Palembang.
Saat ini Korban anggota Polri lagi dilakukan pengobatan di RS Bhayangkara Mohammad Hasan Polda Sumsel.