Usia pakai ban vulkanisir pun relatif singkat, biasanya hanya bertahan sekitar satu hingga dua tahun.
Ban vulkanisir juga sangat rentan terhadap pecah, terutama jika tekanan angin dalam ban tidak sesuai. Dengan permukaan tapak yang lebih tipis, ban ini lebih mudah mengalami kebocoran, bahkan hingga sobek ketika terkena tekanan yang tidak seimbang.
3. Mengurangi Kenyamanan Berkendara
Penggunaan ban vulkanisir juga dapat mengurangi kenyamanan berkendara.
Hal ini disebabkan oleh permukaan ban yang lebih keras dibandingkan ban baru. Ketika melintasi jalanan yang rusak atau bergelombang, guncangan akan terasa lebih keras, mengganggu kenyamanan pengendara dan penumpang.
Selain itu, ban vulkanisir yang dipakai di jalan berlubang dapat memicu munculnya benjolan pada ban, yang bisa memperparah ketidaknyamanan saat berkendara.
Meskipun penggunaan ban vulkanisir dapat menghemat biaya, risiko yang ditimbulkan terhadap keselamatan dan kenyamanan berkendara jauh lebih besar.
Stabilitas kendaraan yang menurun, risiko ban pecah, serta kenyamanan berkendara yang terganggu membuat ban vulkanisir tidak ideal digunakan, terutama untuk pengendara yang sering melaju dengan kecepatan tinggi.
Sebagai langkah preventif, sebaiknya Anda mempertimbangkan kembali penggunaan ban vulkanisir demi keselamatan di jalan.