JAKARTA, SUMATERAEKSPRES.ID - Pertumbuhan kredit pada Agustus 2024 tercatat tetap kuat dengan angka 11,40% secara year-on-year (yoy).
Peningkatan ini ditopang oleh sisi penawaran yang stabil, minat perbankan yang tinggi dalam penyaluran kredit, ketersediaan dana yang mencukupi, serta realokasi alat likuid ke sektor kredit oleh lembaga perbankan.
Selain itu, dukungan dari Kebijakan Likuiditas Makroprudensial (KLM) Bank Indonesia juga berperan penting dalam menjaga momentum ini.
Hingga pertengahan September 2024, Bank Indonesia telah menyalurkan insentif KLM sebesar Rp256,1 triliun.
BACA JUGA:Harga Emas Palembang Anjlok Rp10 Ribu Per Gram! Cek Update Terbarunya Hari Ini
BACA JUGA:ULN Pemerintah Naik, Investor Asing Kembali Percaya pada Ekonomi Indonesia
Insentif tersebut disalurkan kepada beberapa kelompok bank, termasuk bank BUMN sebesar Rp118,6 triliun, Bank Umum Swasta Nasional (BUSN) sebesar Rp110,5 triliun, Bank Pembangunan Daerah (BPD) sebesar Rp24,4 triliun, dan Kantor Cabang Bank Asing (KCBA) sebesar Rp2,6 triliun.
Menurut Asisten Gubernur Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Erwin Haryono, insentif ini dialokasikan kepada sektor-sektor prioritas, seperti hilirisasi minerba, pangan, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), otomotif, perdagangan, serta sektor listrik, gas, dan air (LGA).
"Sektor pariwisata dan ekonomi kreatif juga menjadi salah satu prioritas dalam penyaluran insentif tersebut," kata Erwin dikutip sumateraekspres.id Kamis 19 September 2024.
BACA JUGA:Apakah Memajang Tanduk Rusa di Rumah Diperbolehkan dalam Islam? Yuk Simak Penjelasannya Di Sini!
BACA JUGA:Manfaat dan Aspek Penting Bermain Piano serta Tempat Les Terbaik di Palembang, Yuk Belajar!
Pertumbuhan kredit juga didorong oleh permintaan yang solid dari sektor korporasi, terutama di bidang padat modal.
Namun, permintaan kredit dari sektor padat karya dinilai masih memerlukan dorongan lebih lanjut. Di sisi lain, permintaan kredit rumah tangga tetap stabil, terutama di sektor properti.
Secara sektoral, pertumbuhan kredit terlihat kuat di sektor industri, LGA, dan transportasi.
Berdasarkan kategori penggunaan, kredit modal kerja, kredit investasi, dan kredit konsumsi menunjukkan pertumbuhan yang positif dengan masing-masing mencatatkan pertumbuhan sebesar 10,75%, 13,08%, dan 10,83% secara yoy pada Agustus 2024. Pembiayaan syariah dan kredit UMKM juga mengalami peningkatan, masing-masing tumbuh sebesar 11,61% dan 4,42%.