SUMATERAEKSPRES.ID- Semangat masyarakat Alor dalam melestarikan pangan lokal melalui program Sekolah Lapang Kearifan Lokal (SLKL) yang diinisiasi oleh Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat (KMA), Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar Farid, menekankan pentingnya kebijakan yang berakar pada kearifan lokal untuk mempertahankan identitas budaya dan mencapai kedaulatan pangan. Salah satu poin penting yang dibahas adalah Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2024 tentang percepatan penganekaragaman pangan berbasis sumber daya lokal.
Melalui program SLKL, telah didata sekitar 582 objek pemajuan kebudayaan di Kabupaten Alor, yang mencakup berbagai aspek kebudayaan seperti manuskrip tentang sejarah dan tradisi lisan.
BACA JUGA:Resensi Metode Jibril untuk Mencapai Target Hafalan Al-Qur'an di Sekolah dan Madrasah
BACA JUGA:Lanjutkan Perbaikan Infrastruktur-Sekolah
Program Sekolah Lapang Kearifan Lokal (SLKL) memiliki berbagai manfaat yang signifikan, terutama dalam konteks pelestarian budaya dan ketahanan pangan. Berikut beberapa manfaat utamanya:
• Pelestarian Budaya Lokal: Program ini membantu mendokumentasikan dan melestarikan berbagai aspek kebudayaan lokal, seperti tradisi lisan, manuskrip sejarah, dan praktik-praktik adat. Ini penting untuk menjaga identitas budaya masyarakat setempat.
• Ketahanan Pangan: Dengan mendorong masyarakat untuk menanam dan mengonsumsi pangan lokal, program ini berkontribusi pada ketahanan pangan.
Ini juga mengurangi ketergantungan pada pangan impor dan memperkuat kedaulatan pangan.
BACA JUGA:Hari Pencoblosan Pilkada: Sekolah Libur, Yuk Ketahui Usia dan Syarat Mencoblos!
BACA JUGA:Perkuat Keterampilan Pemetaan Capaian Pembelajaran bagi Guru Sekolah Dasar
• Pemberdayaan Masyarakat: SLKL memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada masyarakat lokal tentang cara-cara pertanian yang berkelanjutan dan berbasis kearifan lokal.
Ini meningkatkan kapasitas mereka untuk mengelola sumber daya alam secara efektif.
• Penguatan Ekonomi Lokal: Dengan mempromosikan pangan lokal, program ini dapat membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat, seperti pasar lokal untuk produk-produk pertanian dan kerajinan tangan.
• Pendidikan dan Kesadaran: Program ini juga berfungsi sebagai platform pendidikan, meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya melestarikan budaya dan lingkungan mereka.