PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Dalam penulisan tesis, mahasiswa Program Pascasarjana Universitas PGRI Palembang wajib memperhatikan etika penulisan. Direktur Program Pascasarjana UPGRIP, Assoc. Prof Dr Syaiful Eddy MSi menerangkan etika akademik mengandung nilai-nilai universal terkait kejujuran, keterbukaan objektivitas saling menghormati dan tak berlaku diskriminatif.
"Warga kampus sebagai bagian dari masyarakat akademik harus memiliki integritas akademik, yaitu sikap dan perilaku menjunjung tinggi etika akademik secara konsisten dalam setiap kegiatan dan perilaku akademik," ujarnya pada pelatihan penulisan tesis Program Pascasarjana UPGRI Palembang tahun akademik 2024/2025, Kamis (12/9).
Ia menegaskan tesis merupakan hasil karya original mahasiswa S2 yang dibimbing langsung oleh dosen pembimbing. "Intinya bukan karya atau buatan orang lain," tegasnya. Melalui materi Etika Penulisan Tesis, pihaknya berharap mahasiswa program pascasarjana terhindar dari plagiat.
Dalam mencetak SDM berkualitas di tengah masyarakat, pihaknya konsen apa yang dihasilkan mahasiswa dan alumni benar-benar bisa dipertanggung jawabkan, terutama dalam penulisan tesis sebagai salah satu syarat tugas akhir mahasiswa Program Pascasarjana. "Plagiarisme merupakan bentuk kejahatan dalam dunia akademis. Untuk mengantisipasi hal itu, kita telah menerapkan aturan pembatalan ijazah jika tesis yang dibuat mahasiswa terbukti plagiat," tukasnya.
BACA JUGA:Semakin Melaju Dengan Mutu, Mahasiswa Baru UPGRIP Terus Meningkat
BACA JUGA:Pertamina Selamatkan Ikan Belida, Kerja Sama dengan UPGRI-BRIN Lakukan Budidaya
Rektor Universitas PGRI Palembang, Assoc Prof Dr H Bukman Lian MM MSi mengatakan ketika mau yudisium mahasiswa dicek satu persatu persyaratannya. Jika belum terpenuhi dan lengkap maka yudisiumnya bisa ditunda. "Dengan regulasi yang ada kita harus taat azas. Daripada nanti berdampak pada ijazah mahasiswa tidak diakui," ucapnya. Universitas PGRI Palembang sangat ketat dan taat azas dalam meluluskan mahasiswa.
Bukman menyebut mahasiswa S2 peserta penulisan tesis agar memahami apa yang disampaikan semua narasumber, karena akan menjadi bekal saat menulis karya ilmiah supaya tak menemui kesulitan. “Kami dari Rektorat universitas mengapresiasi langkah Pascasarjana UPGRI Palembang. Harapannya mahasiswa bisa lebih memahami gaya penulisan tesis,” ucapnya.
Ia menegaskan ada beberapa sanksi diterapkan, berupa sanksi ringan teguran lisan, sanksi tertulis skors, hingga sanksi pembatalan mata kuliah. "Terakhir jika plagiat berat ijazah bisa dibatalkan dan bisa diberhentikan,” tegasnya. Dalam menulis tesis mahasiswa harus benar-benar menghindari plagiat. Karena plagiat tidak dibenarkan dan sesuai UU berlaku di Indonesia hukumannya sangat berat.