PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Universitas PGRI Palembang bekerja sama dengan Pusat Riset Konservasi Sumber Daya Laut dan Perairan Darat Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit III Plaju, serta Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berkolaborasi melakukan pengembangan teknologi reproduksi dan pelestarian sumber daya ikan belida di Kampus C UPGRI Palembang, Senin (9/9).

Rektor UPGRI Palembang, Assoc Prof Dr H Bukman Lian MM MSi CiQaR, mengatakan, kerja sama PGRI Palembang dengan Pertamina dan BRIN membudidayakan ikan belida ini untuk penyelamatan dari kepunahan. 

"Harapan kita agar bisa disampaikan ke masyarakat bahwa saat ini ikan belida bisa dibudidayakan. Jika mendapatkan ikan belida di perairan supaya dapat diserahkan ke PT Pertamina atau UPGRI Palembang," ungkapnya, kemarin. Ke depan pihaknya pun berharap Fakultas Perikanan UPGRI bisa membawa ilmu budidaya ini ke tengah masyarakat, bahwa ikan belida bisa dibudidayakan.

Area Manager Communication, Relations & CSR RU III PT Kilang Pertamina Internasional, Siti Rachmi Indahsari mengatakan kerja sama ini tak hanya mulai tahun ini, tapi sudah sejak lama. “Sebelumnya kita telah bekerja sama dalam penyusunan kurikulum untuk buku cinta belida dan tanggap bencana yang disosialisasikan kepada anak-anak usia sekolah,” kata Rachmi. 

BACA JUGA:Peringatan HUT RI ke 79 Tahun PT. Sampoerna Agro Tbk di Lapangan Kebun Belida-Mesuji Raya

BACA JUGA:Sempat Dinyatakan Punah, Ikan Belida Ternyata Masih Ada, Statusnya Dilindungi Penuh

Dikatakan, ada sekitar 251 bibit induk ikan belida yang coba dikonservasi. Di Universitas PGRI Palembang ada sekitar 175 ekor bibit indukan ikan belida. "Mudah-mudahan bisa bertelur dan muncul generasi kedua ketiga. Kalau berhasil bisa dikembalikan ke masyarakat untuk dilepas ke alamnya," ucapnya. 

Pihaknya memilih Universitas PGRI membudidayakan ikan belida karena lokasi PT Kilang Pertamina berada di Plaju, Palembang. “Belida merupakan icon Kota Palembang sehingga kami terpanggil ikut mengembangbiakan ikan belida ini agar nantinya tidak masuk lagi daftar ikan langka,” kata Rachmi. 

Sementara, Pusat Riset Konservasi Sumber Daya Laut dan Perairan Darat (BRIN), Dr. Boby Muslimin mengatakan pembudiyaan ikan belida asal Kalimantan ini harus dilakukan pengaturan tepat, karena dalam proses pemindahan ikan belida rentan mati. Harus ada ruang karantina khusus untuk ikan belida. Hambatan lain pengembangan ikan hingga menghasilkan telur. “Itu masih menjadi PR, tetapi terus kita coba, berikan suplemen dan lainnya,” tandasnya.