PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Berdasarkan data dari citra satelit oleh Kementerian LHK dan BRIN, luas kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Sumsel terhitung Januari-31 Juli 2024 sekitar 750,83 hektar (ha).
Data itu diungkap dalam focus group discussion (FGD) Pencegahan dan Penanggulangan Karhutla pada Wilayah Ekosistem Gambut di Sumsel. Acara di Novotel Hotel Palembang, Rabu (28/8).
BACA JUGA:Gelar FGD Pencegahan Karhutla, DLHP Sumsel Ajak Semua Stakeholder Satukan Persepsi
BACA JUGA:Marak Karhutla, Polisi Kejar Pembakar Lahan, Gambut Muba-OKI Silih Berganti Terbakar
Dari 750, 83 hektar lahan yang terbakar, karhutla lahan gambut seluas 308,56 ha dan lahan mineral 442,26 ha. Secara rinci, data luas karhutla Sumsel ini terjadi di Muba 255,39 ha terdiri dari lahan gambut 192,52 ha dan mineral 62,88 ha.
Kemudian, kabupaten OKI dengan luasan karhutla 124,25 ha. Lahan gambut 106,36 dan lahan mineral 17,89 ha. Di Kabupaten Musi Rawas Utara dengan luasan karhutla 91,81 ha, yang semuanya di lahan mineral. Kabupaten PALI luas karhutla 68,88 ha terdiri dari lahan gambut 9,68 ha dan mineral 52,90 ha.
Di Kabupaten Banyuasin, luasan karhutla 48 ha yang semuanya di lahan mineral. Ogan Ilir luas karhutla 46,52 ha, semuanya lahan mineral. Muara Enim luas karhutla 36,10 ha, juga semuanya lahan mineral.
OKUT luas karhutla 32,99 ha, semuanya lahan mineral. Begitu juga di OKU, karhutla 21,84 ha, semuanya lahan mineral. Sedangkan di Musi Rawas luas karhutla 16,64 ha di lahan mineral.
Di Prabumulih karhutla 7,81 ha juga di lahan mineral. Terakhir di Palembang, luas karhutla 0,60 ha semuanya lahan mineral.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Provinsi Sumsel, Herdi Apriansyah SSTP MM mengatakan, FGD bagian dari pencegahan penting untuk menyamakan persepsi mengenai isu, topik, dan kebijakan dalam pencegahan dan penanggulangan karhutla.
"Kita bicara pencegahan, maka harus sama dulu persepsi dan pemikirannya. Kita tidak hanya bicara karhutla di lahan gambut, tapi menyeluruh," imbuhnya.
DLHK Sumsel sudah minta perusahaan membentuk kelompok masyarakat peduli api. “Sehingga rasa memiliki juga ada. Dengan begitu ada keinginan untuk sama - sama menjaga agar tidak terjadi karhutla," pungkasnya.
Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Sumsel, Sudirman menjelaskan, kemarin terpantau ada 59 titik karhutla. Satgas udara maupun darat langsung melakukan bersama," jelasnya.
Untuk Sumsel, BNPB bantu 2 helikopter patroli dan 9 heli water boombing. Saat ini 3 dalam kondisi siap dan 6 dalam proses maintenance.
"Tim sedang melakukan pemadaman yang dilakukan di Ogan Ilir dan Muba. Di OKI, karena beberapa waktu lalu masih hujan, jadi belum banyak hotspot," ujar dia.