Banjir Terparah 24 Tahun Terakhir

Jumat 10 Mar 2023 - 00:12 WIB
Reporter : Edi Purnomo
Editor : Edi Purnomo

*Ribuan Rumah di Lahat Terendam

*Deru: Jaga Alam!

LAHAT - Banjir bandang akibat meluapnya air Sungai Lematang, Sungai Lim dan beberapa sungai lain merendam tujuh wilayah kecamatan di Kabupaten Lahat. Ketinggian air bervariasi. Dari semata kaki hingga sedalam 1,5 meter.

Data sementara, wilayah yang terdampak yakni Kota Lahat kawasan Pasar Bawah 120 kepala keluarga (KK)/81 rumah. Lalu wilayah Pulau Pinang di Desa Lubuk Sepang, 89 terendam rusak ringan, 2 hanyut dan 3 rusak berat. Kemudian, di Kikim Selatan Desa Banu Ayu.

Wilayah lain yang terdampak yaitu Kikim Timur Desa Gunung Kembang dan Desa Patikal Baru. Kemudian, kecamatan Jarai pada Desa Nanti Giri ada 98 rumah dan Desa Pelajaran 122 rumah terendam/rusak ringan. Juga kecamatan Mulak Sebingkai di Desa Keban Agung 26 rumah hanyut dan 16 rusak berat. Terakhir di Kecamatan Merapi Barat, satu orang hanyut dari Desa Gunung Agung. Belum ditemukan.

BACA JUGA : Sinopsis Film CREED III, Duel Emosional Dua Sahabat Masa Kecil di Panti Asuhan di Ring Tinju Cerita warga, air sungai yang meluap naik dengan cepat. Memang sebulan terakhir sering turum hujan. Nah, Kamis (9/3) dini hari lumayah deras. "Habis subuh, air mulai naik dengan cepat," ungkap Sri Astini (53) warga Desa Lubuk Sepang Kecamatan Pulau Pinang. Kepanikan muncul.

BACA JUGA : WOW, Inilah Barang Mewah yang Kena Pajak, Ada yang Kena hingga 75 Persen Loh!
Terlebih melihat air sudah masuk rumah, dia dan keluarganya langsung mengevakuasi diri dan barang-barang secara mandiri. “Hanya sebagian barang yang bisa dibawa," tambahnya.

Sementara hasil bumi seperti padi, tidak sempat dibawa. Begitu juga perabotan. Ditinggal dalam rumah yang terendam.

BACA JUGA : Cara Mengelola Keuangan Bagi Mahasiswa
"Ada enam pikul gabah baru panen, belum digiling. Hanyut sudah," ungkapnya. Bagi warga yang rumahnya panggung atau semi permanen dua lantai, ada yang mencoba bertahan. Terutama para pria dewasa.

Dikatakan Sri, ini banjir terparah sejak 1997 atau 24 tahun lalu. “Dulu, tahun 1997 pernah sebesar itu, setelah itu tidak lagi,” bebernya. Meluapnya air ke pemukiman lantaran ada tembok penahan air Sungai Lim dekat Jembatan Tanjung Sirih yang hancur. “Air langsung berbelok ke kiri dan ke arah Lubuk Sepang. Tidak menuju Sungai Lematang," ungkap Zul, warga lainnya.

Ada pula keluarga dengan seorang bayi 8 bulan yang terjebak di dalam rumah mereka di tepian Sungai Lematang, wilayah Desa Pagar Batu, Kecamatan Pulau Pinang. Mereka berhasil dievakuasi tim SAR disaksikan Wakil Bupati H Haryanto.

Tags :
Kategori :

Terkait