PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Dansubsatgas Udara karhutla Sumsel yang juga Komandan Lanud SMH Palembang Kolonel Pnb Rizaldy Efranza ST MNSS lakukan patrol udara. Selama tiga jam, memantau beberapa wilayah rawan.
Patroli udara itu mengunakan helikopter type AS365-N2 / PK-RTY dengan pilot Moch Bilal dan Co-Pilot Gallen Nugra. "Patroli udara ini rutin kita lakukan,” ujarnya, kemarin (21/8). Memantau wilayah Banyuasin, PALI, Muara Enim, OKI, dan Ogan Ilir.
Jika ditemukan ada karhutla, maka informasi akan disampaikan kepada tim water bombing dan satgas darat. "Selanjutnya dilakukan penerjunan helikopter water bombing untuk penindakan," jelasnya.
Kemarein, ada informasi 76 hotspot. Dilakukan pengecekan pada sembilan titik. Misalnya di Muara Enim, beberapa helikopter water bombing terpantau melakukan pemadaman. Di Ogan Ilir daerah Payaraman, masih terjadi kepulan asap yang membumbung tinggi ke udara. Karhutla juga terpantau di daerah Pemulutan Ogan Ilir, tak jauh dari jalan tol.
Kalaksa BPBD Sumsel, Muhammad Iqbal Alisyahbana SSTP MM, mengatakan, hotspot yang meningkat membuat pihaknya memaksimalkan pemadaman darat dengan dukungan pemadaman udara. Memanfaatkan 10 helikopter bantuan dari BNPB.
Danlanud SMH Palembang lakukan patroli udara.-foto: ist-
BACA JUGA:Karhutla di OKU Timur Mencapai 32,99 Hektar, Pemkab Belum Tingkatkan Status Ke Tanggap Darurat
BACA JUGA:Karhutla Gambut di Lempuing Jaya OKI, 7 Hari Pemadaman, 21 Hektare Terbakar
Pemadaman udara telah dilakukan sebanyak 247 sorti penerbangan dan 7.156 kali water bombing dengan total 28.624.000 liter air yang telah disiramkan. "Hotpsot terus mengalami peningkatan dari hari sebelumnya 12 hotspot menjadi 76 hotspot. Selama Agustus ini sudah 501 hotspot,” bebernya.
Sebelumnya. Kepala Bidang (Kabid) Penanganan Darurat BPBD Sumsel, Sudirman mengatakan, hingga akhir Juli sudah 750,83 hektare lahan terbakar. Terdiri dari 308,56 hektare lahan gambut dan 442,26 lahan mineral. Dari data yang dihimpun, 12 daerah yang sudah terjadi karhutla yaitu Musi Banyuasin (Muba) 255,39 hektare, OKI seluas 124,25 hektare, Musi Rawas Utara (Muratara) 91,81 hektaree dan PALI sekitar 68,88 hektare.
Kemudian, Banyuasin 48 hektare, Ogan Ilir 46,52 hektare, Muara Enim 36,10 hektare, dan OKU Timur 32,99 hektare. Lalu, OKU 21,84 hektare, Musi Rawas (Mura) 16,64 hektare, Prabumulih 7,81 hektare dan Palembang 0,60 hektare
BPBD Sumsel sudah mendirikan empat posko satgas darat itu di Ogan Ilir dan Palemraya karena banyak titik api yang dekat tol, sekaligus mem-back up daerah Lorok. Kemudian, posko Tanjung Lago banyuasin, dan posko kantor BPBD Sumsel untuk back up perbatasan kota Palembang dengan Kabupaten Banyuasin dan Ogan Ilir.
"Yang terbaru ini ada karhutla di Lorok, Ogan Ilir. Sudah berhasil diatasi petugas di lapangan," ujarnya. Selain melakukan pemadaman, tim juga mengusahakan pembasahan agar lahan tidak mudah terbakar.
BACA JUGA:Kasus Karhutla Capai 750,83 Hektare, Sepanjang Periode Januari-Juli 2024
BACA JUGA:Kapolda Sumsel Tinjau Karhutla di Tanjung Sari 2, Tambah Personel dan Brimob ke Lapangan