Ia menambahkan, dari seluruh daerah di Sumsel, tinggal 4 yang belum menetapkan status siaga darurat. Yakni Pemkab Muratara dan OKU Timur, serta Pemkot Prabumulih dan Palembang.
“Dari 12 daerah yang masuk kategori rawan karhutla, ada 2 yang belum berstatus siaga darurat, yakni OKU Timur dan Muratara. Semoga secepatnya menaikkan status supaya lebih mudah kita berkoordinasi,” tukasnya.
Sedangkan Prabumulih dan Palembang tidak termasuk dalam kategori rawan karhutla. Diketahui, karhutla di OKU Timur sudah menghanguskan 32,99 hektare lahan. Namun, Pemkab belum menaikkan status menjadi tanggap darurat karhutla.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD OKU Timur Budi Widiyanto mengaku jumlah lahan dan hutan terbakar itu adalah indikasi dari aplikasi SiPongi dari Kementerian LHK. "Itu data akumulasi dan berdasarkan indikasi karhutla dari Sipongi," katanya.
Budi mengatakan, Pemkab OKU Timur belum menaikan status karhutla ke tanggap darurat. "Berdasarkan SK Bupati, saat ini OKU Timur masih berstatus siaga darurat, belum tanggap darurat," jelasnya.
Pertimbangannya, kondisi saat ini masih dalam keadaan normal. Meskipun ada titik api, tapi belum terlalu besar dan masih bisa ditangani. Hotspot di wilayah OKU Timur juga hanya terdeteksi beberapa titik saja.
"Dari pantauan di Sipongi, OKU Timur cenderung nol titik hotspot. Kami melihat ada titik hotspot berwarna kuning sekitar akhir Juli. Baru terpantau lagi hari ini (20/8) ada 2 titik. Artinya selama 20 hari terakhir tidak ada hotspot," jelas dia.
Namun, BPBD OKU Timur telah mendirikan posko siaga asap. Posko tersebut didirikan di Kantor BPBD OKU Timur dan empat kecamatan lainnya yang rawan karhutla. Yakni Kecamatan Cempaka, Semendawai Barat, Madang Suku I, dan Martapura.
"Selain perakatan, saat ini 120 personel Tim Reaksi Cepat (TRC) juga sudah kami siagakan di seluruh kecamatan," tegasnya. Plt Kepala BPBD Muratara, Rohmah Juwita mengatakan, di kabupaten itu terbilang minim hotspot.
Selain masyarakat di wilayah Muratara dilarang melakukan pembukaan lahan dengan cara di bakar, Pemkab Muratara memiliki program khusus, penyediaan alat berat gratis bagi masyarakat.
"Kita punya tim reaksi cepat, masih ada hotspot yang muncul tapi langsung kita padamkan, jadi terpantaunya sedikit. Pemda Muratara juga punya program buka lahan gratis untuk masyarakat pakai alat berat," bebernya.
Menurut dia, program pembukaan lahan secara gratis tanpa biaya yang di tanggung Pemkab menggunakan alat berat sangat membantu menekan jumlah hotspot.
"Warga yang mau buka lahan jadi tidak lagi dengan cara membakar. Karena dibantu gunakan alat berat," jelas Juwita.
BACA JUGA:Kasus Karhutla Capai 750,83 Hektare, Sepanjang Periode Januari-Juli 2024
BACA JUGA:Kapolda Sumsel Tinjau Karhutla di Tanjung Sari 2, Tambah Personel dan Brimob ke Lapangan
Sementara, karhutla di Banyuasin salah satunya terdeteksi di wilayah Kelurahan Tanah Mas, Kecamatan Talang Kelapa, Senin (19/8) lalu. Luas yang terbakar 1 hektare.