Beberapa produk unggulan yang dihasilkan dari Kilang Pertamina Plaju berupa BBM seperti Pertalite dan Pertamax yang merupakan produk bahan bakar berkualitas tinggi dengan oktan yang tinggi, yang cocok digunakan pada kendaraan bermotor untuk meningkatkan performa dan efisiensi mesin.
Dexlite, Solar, dan Biosolar sebagai bahan bakar diesel yang memiliki kandungan sulfur rendah, sehingga ramah lingkungan dan juga lebih ramah terhadap mesin diesel juga merupakan produk unggulan dari Kilang Pertamina Plaju.
Selain itu ada Avtur yang merupakan bahan bakar pesawat yang diproduksi dengan standar kualitas internasional dan diuji secara ketat untuk memastikan keamanan dan kinerja yang optimal.
Kilang Pertamina Plaju juga menyediakan Special Boiling Point X (SBPX) dan Low Aromatic White Spirit (LAWS) yang merupakan bahan bakar berat untuk industri. SBPX cocok digunakan pada mesin industri yang membutuhkan bahan bakar beroktan rendah untuk digunakan untuk industri rubber dan pelarut, sedangkan LAWS adalah bahan bakar berat berkualitas tinggi untuk digunakan dalam industri pengolahan minyak dan gas.
Di samping itu, terdapat Vacuum Residue dan Polytam, yang digunakan sebagai bahan baku dalam produksi produk kimia, plastik dan pelumas. Terakhir, ada juga produk lain seperti LPG yang diproduksi sebagai bahan bakar yang digunakan dalam kebutuhan rumah tangga, serta Musicool MC-22 dan Breezon MC-32 yang merupakan produk refrigeran AC alternatif untuk menggantikan refrigeran sintetik.
Energi Baru Untuk Indonesia Maju
Sejalan dengan tema HUT Kemerdekaan RI pada tahun ini, “Nusantara Baru, Indonesia Maju”, Pertamina juga mengusung tema “Energi Baru untuk Indonesia Maju”. Tema ini berasal dari semangat yang sama untuk menyatukan energi dan serentak bergerak untuk mewujudkan ketahanan energi yang dapat menyokong kemajuan bangsa.
Pada saat yang sama, Kilang Pertamina Plaju juga turut berkontribusi dalam peningkatan portofolio energi hijau, dimana kilang ini selain memproduksi BBM ramah lingkungan, juga terus berupaya menurunkan emisi dalam proses operasional dan bisnisnya.
Pada awal tahun 2023, Kilang Pertamina Plaju menerima mandat dari pemerintah untuk memproduksi Biosolar B35, sebuah bahan bakar nabati (BBN) berbasis minyak kelapa sawit. Produk ini terdiri dari 35% Fatty Acid Methyl Esters (FAME), yang merupakan turunan dari Crude Palm Oil (CPO), sementara sisanya, sebanyak 65%, adalah BBM jenis solar.
Untuk mendukung operasional yang lebih ramah lingkungan, perusahaan telah memasang Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan kapasitas sebesar 2,25 Mega Wattpeak (MWp). Selain itu, Solar Cell juga telah diinstalasi untuk menghasilkan energi listrik sebesar 3.000 Wp, yang digunakan untuk kebutuhan operasional perkantoran di Plaju.
Kilang Pertamina Plaju tidak hanya berfokus pada keberlanjutan proses bisnisnya, tetapi juga berperan aktif dalam mendorong agenda transisi energi bersih di kalangan masyarakat. Melalui berbagai program Corporate Social Responsibility (CSR) atau Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), perusahaan mengajak masyarakat untuk memanfaatkan sumber daya alam sebagai sumber energi.
Salah satu contoh adalah program Desa Energi Berdikari yang dilaksanakan di Kabupaten Muara Enim dan Lahat. Program ini berhasil menghadirkan listrik bagi dua dusun terpencil melalui Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) dengan total kapasitas sebesar 30.000 Wp, yang kini menerangi masyarakat di daerah tersebut.
“Semangat kemerdekaan ini menjadi pendorong bagi kami untuk terus meningkatkan kinerja, memastikan bahwa setiap tetes energi yang dihasilkan oleh kilang ini berkontribusi nyata bagi pembangunan bangsa. Dengan dedikasi yang tinggi dari pekerja, kami siap mewujudkan ketahanan energi yang kokoh, sejalan dengan cita-cita kemerdekaan yang kita rayakan hari ini,” tutup Perliansyah.