SUMATERAEKSPRES.ID-Perdana Menteri sekaligus Menteri Luar Negeri Qatar, Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, Qatar menyatakan negosiasi mediasi untuk menciptakan gencatan senjata di Gaza sudah mencapai tahap kritis.
Hal tersebut disampaikan Al Thani ketika berbicara dengan rekannya Penjabat Menteri Luar Negeri Iran, Ali Bagheri Kani yang menegaskan pentingnya menekan Israel untuk menghentikan genosida terhadap warga Palestina.
“Dalam percakapan telepon yang diprakarsai oleh Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Qatar, Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, kami membahas perkembangan terkini mengenai kejahatan rezim Zionis di Gaza dan cara untuk menghentikannya,” kata Kani dalam sebuah pernyataan, Jumat (16/82023) mengutip Antara.
Kani menyebutkan mereka membahas negosiasi yang tengah berlangsung di Doha yang bertujuan untuk menegakkan gencatan senjata di Gaza serta kesepakatan pertukaran sandera antara Israel dan Hamas.
BACA JUGA:Hamas Tidak Ambil Bagian dalam Perundingan Gencatan Sejata di Jalur Gaza
BACA JUGA:Hamas Resmi Umumkan Kepergian Pemimpin Politik dan Simbol Hamas Ismail Haniyeh, Ini Profilnya
"Al Thani merujuk pada pertemuan yang diadakan oleh Qatar mengenai perundingan gencatan senjata, menggambarkan hasil dari tahap pembicaraan ini sebagai hal yang krusial,” ucap pejabat Iran tersebut.
"Saya menekankan perlunya melanjutkan upaya praktis yang komprehensif dan langkah-langkah diplomatik untuk menghentikan genosida Zionis di Gaza," tukasnya.
Sebelumnya Kamis (15/8/2024) pagi, pembicaraan penting dimulai di ibu kota Qatar, Doha, demi mencapai kesepakatan antara Israel dan Hamas mengenai pertukaran sandera dan gencatan senjata di Gaza.
Negosiasi tersebut melibatkan Direktur CIA AS William Burns, Perdana Menteri Qatar Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, Kepala Intelijen Mesir Jenderal Abbas Kamel, dan Kepala Mossad Israel David Barnea.
BACA JUGA:Lagi, Serangan Udara Israel Tewaskan Sejumah Warga Palestina Termasuk Wanita dan Anak-anak
Dikatakan Hamas menolak untuk berpartisipasi dalam pembicaraan tersebut dan menuntut agar Tel Aviv mematuhi kesepakatan yang dibuat pada Juli berdasarkan proposal yang didukung oleh Presiden AS Joe Biden pada Mei yang awalnya diterima oleh Hamas, menurut media Israel.
Mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera, Israel telah menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutalnya yang terus berlanjut di Gaza sejak serangan pada Oktober lalu oleh kelompok perlawanan Palestina Hamas.
Sejak saat itu, serangan Israel yang terus memborbardir Jalur Gaza telah menewaskan hampir 40.000 warga Palestina.