Sebuah studi menunjukkan bahwa kurang tidur dapat menurunkan toleransi glukosa, yaitu kemampuan tubuh untuk memproses gula secara efektif.
Studi epidemiologi menunjukkan bahwa orang yang tidur kurang dari 6 jam per malam memiliki resiko lebih tinggi terkena diabetes tipe 2 dibandingkan orang yang cukup tidur.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal "Diabetes Care" menemukan bahwa kurang tidur secara signifikan dikaitkan dengan peningkatan risiko resistensi insulin dan diabetes.
- Kurang tidur dan risiko Hipertensi
Hipertensi, atau tekanan darah tinggi adalah suatu kondisi di mana tekanan darah di arteri meningkat sehingga bisa meningkatkan resiko penyakit jantung dan stroke.
Kurang tidur telah terbukti berkontribusi besar terhadap perkembangan tekanan darah tinggi melalui mekanisme berikut:
1. Aktivasi sistem saraf simpatis
Kurang tidur dapat mengaktifkan sistem saraf simpatis, yang bertanggung jawab atas “fight or flight”.
Aktivasi ini dapat meningkatkan detak jantung dan menyempitkan pembuluh darah, sehingga dapat meningkatkan resiko naiknya tekanan darah.
2. Stres dan Kortisol
Kurang tidur bisa meningkatkan kadar hormon stres kortisol.
Kadar kortisol yang tinggi dalam jangka panjang dapat menyebabkan tekanan darah tinggi.
Kortisol juga dapat mempengaruhi keseimbangan garam dan air dalam tubuh yang berperan dalam mengatur tekanan darah.
BACA JUGA:Sumatera Ekspres Raih Penghargaan dari Kemenag Sumsel
3. Gangguan ritme sirkadian