Kurang tidur juga mengganggu ritme sirkadian, yaitu jam biologis tubuh yang bertugas mengatur berbagai fungsi fisiologis, termasuk tekanan darah.
Aritmia ini dapat menyebabkan hipertensi nokturnal dan gangguan regulasi tekanan darah secara umum.
4. Peradangan dan kerusakan pembuluh darah
Peradangan akibat kurang tidur dapat merusak dinding pembuluh darah sehingga menyebabkan kekakuan dan penyempitan pembuluh darah.
Hal ini berkontribusi besar terhadap peningkatan tekanan darah.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur kronis berhubungan erat dengan peningkatan tekanan darah.
Sebuah penelitian yang dimuat dalam “Journal of Clinical Sleep Medicine” menemukan bahwa orang yang tidur kurang dari 6 jam per malam memiliki risiko lebih tinggi terkena hipertensi dibandingkan mereka yang cukup tidur.
Penelitian lain juga menunjukkan bahwa gangguan tidur seperti sleep apnea sangat terkait dengan peningkatan risiko hipertensi.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa kurang tidur akan berdampak signifikan terhadap masalah kesehatan, terutama meningkatkan resiko pendiabetes dan tekanan darah tinggi.
Melalui mekanisme seperti resistensi insulin, gangguan hormonal, peradangan dan aktivasi sistem saraf simpatis, kurang tidur dapat mengganggu fungsi normal tubuh dan meningkatkan risiko penyakit kronis.
Oleh karenanya, penting untuk menjaga jadwal tidur yang sehat dan cukup untuk mengurangi risiko tersebut.
BACA JUGA:BNI dan Universitas Mercubuana Jalin Kerja Sama Tingkatkan Ekosistem Keuangan Kampus
BACA JUGA:Desak Hitung Ulang, Kantor KPUD di Bakar masa
Beberapa langkah yang bisa anda untuk meningkatkan kualitas tidur yakni dengan menjaga jadwal tidur yang teratur, menciptakan lingkungan tidur yang nyaman, menghindari kafein dan alkohol sebelum tidur, serta mengelola stres dengan baik.
Dengan cara ini, anda dapat meningkatkan kesehatan Anda secara keseluruhan dan mengurangi risiko penyakit yang berhubungan dengan kurang tidur.
Semoga informasi ini memberikan manfaat dan membuat hidup anda lebih sehat lagi.