Beberapa burung terbang dalam kelompok padat untuk mengurangi risiko serangan predator. Formasi ini membuat predator sulit fokus pada satu burung tertentu.
Selain formasi “V”, burung menggunakan beberapa formasi terbang lainnya yang juga memiliki tujuan khusus. Berikut beberapa di antaranya:
1. Formasi Linier: Burung-burung seperti pelikan sering terbang dalam garis lurus. Formasi ini membantu mereka memanfaatkan arus udara yang dihasilkan oleh burung di depan untuk menghemat energi, mirip dengan formasi “V”.
2. Formasi Kluster: Burung-burung kecil seperti burung pipit sering terbang dalam kelompok yang padat dan tidak teratur. Formasi ini memberikan perlindungan dari predator karena sulit bagi predator untuk fokus pada satu burung tertentu.
3. Formasi Spiral: Burung pemangsa seperti elang dan burung nasar sering terbang dalam formasi spiral saat mereka melayang di atas arus udara panas (thermal). Ini memungkinkan mereka untuk naik ke ketinggian yang lebih tinggi tanpa banyak mengepakkan sayap, sehingga menghemat energi.
3. Formasi Gelombang: Beberapa burung laut seperti burung camar terbang dalam formasi gelombang, di mana mereka naik dan turun secara bersamaan. Ini membantu mereka memanfaatkan angin laut dan arus udara untuk penerbangan yang lebih efisien.
Setiap formasi ini memiliki keunggulan tersendiri yang membantu burung dalam berbagai situasi, baik itu untuk migrasi jarak jauh, mencari makan, atau menghindari predator.
Selain formasi “V”, burung juga biasanya menggunakan teknik lain seperti terbang melayang (soaring) dengan memanfaatkan arus udara panas untuk menghemat energi, terutama burung pemangsa seperti elang.