PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Masuk musim kemarau, warga memperdalam sumur untuk mendapatkan air. Nahas bagi Jamaluddin (54), dia terlemas dalam sumur tetangganya yang dikuras. Sempat dibawa ke RS Bhayangkara M Hasan Palembang, nyawanya tak tertolong lagi, Senin siang, 5 Agustus 2024.
Almarhum merupakan warga Lr Mufakat, RT 65, RW 03, Kelurahan Sukajaya, Kecamatan Sukarami, Palembang. Dia dapat pekerjaan menggali sumur tetangganya, bersama Sutomo, dan Sutrisno. Informasinya sumur itu airnya tinggal sedengkul orang dewasanya, sisanya bercampur lumpur.
BACA JUGA:Kendalikan HPP, Gunakan Bio Insektisida
BACA JUGA:Setor Pajak hingga Rp52,39 Triliun, Dirjen Pajak Apresiasi Kontribusi Besar PLN
Baru sekitar 10 kali menimba air dan lumpur menggunakan ember ukuran 20 liter yang ditarik kedua temannya, tidak ada suara lagi Jamaluddin di dalam sumur. Sutomo minta bantuan warga lainnya. Dia lalu turun ke dalam sumur, menggunakan tali yang di pinggang.
Dia terkejut mendapati Jamaluddin sudah lemas tak bergerak, tapi masih ada nafasnya. Warga kemudian menarik tubuh Jamaluddin menggunakan tali. "Saat dalam perjalanan dibawa ke RS Bhayangkara, masih ada nafasnya. Tapi di pertengahan jalan nadinya melemah,” kenang Sutomo.
Setibanya di RS Bhayangkara M Hasan Palembang dan diperiksa tim medis, Jamaluddin dinyatakan meninggal dunia. “Kalau dugaan sementara korban meninggal akibat kelelahan. Karena sebelum gali sumur, informasinya almarhum ini juga sempat memanjat batang,” ujar Kapolsek Sukarami Kompol M Ikang Ade Putra SIK MH.
Kesehariannya, almarhum bekerja sebagai buruh harian dan bantu-bantu pekerjaan tetangga di sekitar rumahnya. “Awalnya hendak divisum tapi istrinya tidak berkenan dan jenazah dibawa ke rumah duka," sebut Ikang.