MUARA ENIM, SUMATERAEKSPRES.ID - Kemiskinan ekstrem di Kabupaten Muara Enim nyaris nol persen di tahun 2024. Hal tersebut disampaikan Pj Bupati Muara Enim H Henky Putrawan saat Rapat Koordinasi Regional Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem Tahun 2024 bersama Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Menko PMK RI), Muhadjir Effendy di Gedung Kemenko PMK RI, Jakarta (5/8).
"Angka kemiskinan ekstrem di Bumi Serasan Sekundang nyaris nol persen atau turun signifikan di angka 0,63 persen di tahun 2024 dari sebelumnya 1,39 persen di tahun 2023 berdasarkan data Badan Pusat Statisik (BPS)," ujar Henky.
Lanjutnya, Kabupaten Muara Enim juga berhasil menurunkan angka kemiskinan penduduk menjadi hanya 1 digit, yaitu dari tahun sebelumnya 10,93 persen menjadi 9,79 persen. "Angka tersebut berada di bawah rata-rata Provinsi Sumatera Selatan, sebesar 10,97 persen," ungkapnya.
Lanjutnya, keberhasilan menekan angka kemiskinan di Kabupaten Muara Enim tak terlepas dari berbagai program hasil kolaborasi OPD. "Seperti Operasi Pasar Murah (OPM), Gerakan Pangan Murah (GPM), penyaluran bantuan sosial, program bedah rumah bekerja sama Badan Amil Zakat (Baznas) serta peningkatan pendapatan masyarakat melalui pengembangan UMKM dan sebagainya," bebernya.
BACA JUGA: Angka Kemiskinan di Empat Lawang Menurun, Begini Rinciannya
BACA JUGA:Mantap! Angka Kemiskinan Prabumulih Turun Signifikan Berkat Program Terpadu, Ini Kata Pj Walikota!
Selain itu, Pj Bupati menambahkan guna memperkuat kembali sinkronisasi kebijakan dan penyusunan APBD dalam upaya pengurangan kemiskinan dan penghapusan kemiskinan ekstrem. "Selain itu juga telah dibentuk Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) serta sedang disusun Peraturan Bupati (Perbup) tentang penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Muara Enim," terangnya.
Pj Bupati menegaskan Pemkab Muara Enim akan terus melaksanakan strategi dan kebijakan penanggulangan kemiskinan yang diharapkan melalui upaya konkret itu selain dapat membantu pemerintah menghapus kemiskinan. "Termasuk mengatasi kesenjangan dalam rangka mewujudkan masyarakat sejahtera di Kabupaten Muara Enim," tukasnya.
Sementara itu, angka kemiskinan di Kabupaten Empat Lawang telah menunjukkan tren penurunan yang signifikan sejak tahun 2017 hingga 2024, meskipun ada sedikit kenaikan selama pandemi Covid-19 pada tahun 2020 dan 2021.
Tren positif ini disampaikan oleh Kepala BPS Kabupaten Empat Lawang, Ir Lasdiarso, melalui Ketua Tim Fungsi Statistik Sosial, Megry Fatra Humbara, yang mengungkapkan bahwa pada tahun 2023, angka kemiskinan menurun menjadi 11,8 persen.
BACA JUGA:PERTAMA KALINYA DI TAHUN 2024 ANGKA KEMISKINAN KOTA PALEMBANG BERADA DI LEVEL SINGLE DIGIT
BACA JUGA:Angka Kemiskinan di Level 9,77 Persen, 173,59 Ribu Warga Masuk Kategori Miskin
"Tahun 2024 ini angka kemiskinan di Kabupaten Empat Lawang turun lagi menjadi 10,78 persen, menempatkan kita di peringkat 10 dari 17 kabupaten/kota di Sumatera Selatan," kata Megry, Senin (5/8).
Penurunan angka kemiskinan ini tidak terlepas dari faktor-faktor ekonomi yang menguntungkan bagi masyarakat setempat, terutama di sektor pertanian. Musim panen yang baik serta kenaikan harga komoditas seperti kopi dan sawit telah meningkatkan pendapatan para petani.
"Mayoritas penduduk kita adalah petani. Harga kopi dan sawit yang tinggi meningkatkan konsumsi mereka, sehingga banyak yang terangkat dari garis kemiskinan," ujar Megry.