Angka Kemiskinan di Level 9,77 Persen, 173,59 Ribu Warga Masuk Kategori Miskin
Dr Ucok A Damenta, FOTO: IST--
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Kemiskinan menjadi salah satu permasalahan di Metropolis. Walaupun secara tren menurun, tetapi masih ada 173,59 ribu warga Kota Palembang masuk kategori miskin.
Berdasarkan data tahun 2010, masyarakat miskin sempat mencapai 218,50 ribu orang atau 15 persen dari total penduduk.
Angka kemiskinan menurun pada masa pandemi Covid 2019, namun tidak signifikan sebesar 10,90 persen atau 180,67 ribu jiwa. Pasca Covid-19 tahun 2021 angkanya justru naik menjadi 11,34 persen atau 194,12 ribu orang.
Namun di 2024 ini berhasil turun ke satu digit ke level 9,77 persen dari sebelumnya tercatat 10,22 persen di 2023 atau turun 0,45 persen.
Pj Wali Kota Palembang, Dr Ucok A Damenta mengatakan angka kemiskinan di Kota Palembang saat ini sudah ke level satu digit. "Ini tren yang baik bahwa masyarakat miskin terus menurun jumlahnya meskipun hanya 0,45 persen di 2024," sampainya saat rakor kemiskinan di Ruang Parameswara Setda Kota Palembang, Kamis (25/7).
BACA JUGA:Angka Kemiskinan OKI Turun, Miskin Ekstrem di Bawah 1 Persen. Program Intervensi Dinilai Sukses
Dijelaskan, pengurangan angka kemiskinan Kota Palembang menjadi satu digit. Itu artinya masyarakat miskin dari 179,45 ribu pada 2023 menjadi 173,59 ribu pada 2024. "Berkurang sebanyak 5.860 orang," rincinya. Capaian tahun 2024 ini lebih baik dibandingkan rata-rata Provinsi Sumsel 10,97 persen, meski masih di atas rata-rata nasional yang hanya 9,03 persen.
"Sementara dibandingkan 16 kabupaten/kota lain di Provinsi Sumsel, angka kemiskinan Palembang berada di urutan ke-4 setelah Pagaralam 8,18 persen, Banyuasin 9,31 persen, dan OKU Timur (OKUT) 9,75 persen," bebernya.
Ada beberapa masalah dalam penanggulangan kemiskinan yang perlu diatasi bersama. "Di antaranya kurang efektifnya kegiatan OPD yang menyasar penduduk miskin ekstrem termasuk keterpaduan OPD dan soal keterbatasan anggaran," ujarnya. Meski secara angka kemiskinan Kota Palembang sudah menurun, tetapi masih punya PR untuk miskin ekstrem.
Angka masyarakat miskin ekstrem dari 3,79 persen pada 2022, 2,05 persen pada 2023 dan 0,38 pada pertengahan 2024, atau turun sebanyak 3,41 persen. "Target kita sesuai arahan agar turun mencapai target presiden yaitu 1 persen pada akhir 2024," pungkasnya.