Peneliti Sebut Generasi X dan Milenial Punya Risiko Tinggi Alami Kanker

Sabtu 03 Aug 2024 - 05:00 WIB
Reporter : Englia
Editor : Englia

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID-Mengejutkan, sebuah penelitian terbaru yang dikomandoi oleh American Cancer Society, sebuah tim peneliti menganalisis kelompok kelahiran dari tahun 1920 hingga 1990 yang notabene merupakan generasi X dan generasi milenial, punya tingkat kejadian kanker yang meningkat terhadap 34 jenis kanker.

"Temuan ini menambah bukti yang berkembang tentang peningkatan risiko kanker pada generasi pasca-Baby Boomer, memperluas temuan sebelumnya tentang kanker kolorektal dini dan beberapa kanker terkait obesitas untuk mencakup jenis kanker yang lebih luas," kata Dr. Hyuna Sung, menukil Medical Daily.

Lebih lanjut dikatakan, dari 34 jenis kanker yang diteliti, delapan di antaranya memiliki tingkat kejadian yang meningkat pada setiap kelompok kelahiran berikutnya sejak sekitar tahun 1920.

Penelitian ini juga mencatat bahwa kelompok kelahiran tahun 1990 memiliki tingkat kanker pankreas, ginjal, dan usus halus, serta kanker hati pada wanita sekitar dua hingga tiga kali lipat lebih tinggi jika dibandingkan dengan kelompok kelahiran tahun 1955.

BACA JUGA:Konsumsi Ubi Rebus Bisa Mencegah Kanker hingga Turunkan Berat Badan

BACA JUGA:Sama Bahayanya Seperti Rokok, Penggunaan Pestisida Juga Bisa Picu Kanker 

Hasil peneitian yang dipublikasikan dalam jurnal Lancet Public Health mengungkapkan tren yang meresahkan yakni 17 jenis kanker, termasuk kanker payudara, pankreas, dan lambung, meningkat pada generasi yang semakin muda.

Tak hanya itu, angka kematian disebabkan kanker bersama dengan kejadian kanker seperti hati pada wanita, korpus uterus, kandung empedu, testis, dan kolorektal terus meningkat pula.

Temuan tersebut didapat usai memeriksa data dari 23.654.000 pasien yang didiagnosis dengan 34 jenis kanker dan data mortalitas dari 7.348.137 kematian akibat 25 jenis kanker pada rentang 1 Januari 2000 dan 31 Desember 2019.

Di samping itu, angka kejadian meningkat pada kelompok usia yang lebih muda, usai penurunan pada kelompok usia yang lebih tua, untuk sembilan kanker yang tersisa termasuk kanker payudara (hanya positif reseptor estrogen), kanker korpus uterus, kanker kolorektal, kanker lambung non-kardia, kanker kandung empedu, kanker ovarium, kanker testis, kanker anus pada individu pria, dan sarkoma kaposi pada individu pria," tulis pernyataan resmi temuan tersebut.

BACA JUGA:Manfaat Kesehatan Labu Siam: Dari Mencegah Kanker hingga Menjaga Kesehatan Otak

BACA JUGA:Kenali Risiko Penggunaan Genteng Asbes dalam Konstruksi: Kanker dan Asbestosis 

Meskipun penelitian telah mengidentifikasi tren kanker yang berhubungan dengan kelompok kelahiran ini, penelitian tersebut belum mengungkapkan alasan pasti di balik tren peningkatan tersebut.

Para peneliti meyakini hal tersebut mungkin disebabkan oleh lingkungan sosial, ekonomi, politik, dan iklim unik yang dialami oleh kelompok kelahiran tersebut, yang dapat memengaruhi paparan mereka terhadap faktor risiko kanker selama tahun-tahun perkembangan mereka.

"Tanpa intervensi tingkat populasi yang efektif, dan karena peningkatan risiko pada generasi muda terbawa seiring bertambahnya usia, peningkatan beban kanker secara keseluruhan dapat terjadi di masa mendatang, yang menghentikan atau membalikkan kemajuan yang telah dicapai selama beberapa dekade dalam melawan penyakit ini," papar Dr. Ahmedin Jemal, penulis utama studi tersebut. (lia)

Kategori :