Dikira Paling Ampuh Turunkan Berat Badan, Ternyata Kurangi Makan Justru Perlambat Metabolisme Tubuh

Rabu 31 Jul 2024 - 08:00 WIB
Reporter : Englia
Editor : Englia

PALEMBANG,SUMATERAEKSPRES.ID-Salah satu metode menurunkan berat badan yang dikira paling ampuh adalah  mengurangi makan tapi justru metode ini akan memperlambat metabolisme sehingga lebih sulit untuk menurunkan berat badan.

Melansir laman Hindustan Times, Dr. Rituja Ugalmugle, Penyakit Dalam, Rumah Sakit Wockhardt, Mumbai Central menjelaskan saat seseorang mengurangi asupan kalori secara signifikan, tubuh mungkin memasuki mode kelaparan, mekanisme bertahan hidup yang berevolusi untuk menghemat energi selama masa kekurangan makanan.

"Mode ini memperlambat metabolisme Kamu untuk menjaga simpanan lemak, sehingga lebih sulit untuk menurunkan berat badan dan, dalam beberapa kasus, menyebabkan penambahan berat badan karena tubuh menjadi lebih efisien dalam menyimpan energi yang diterimanya," paparnya.

Masih kata dia, dampak mengurangi makan atau mengonsumsi terlalu sedikit kalori juga bisa mengakibatkan hilangnya massa otot. 

Jaringan otot membakar lebih banyak kalori saat istirahat daripada jaringan lemak, sehingga kehilangan massa otot dapat menurunkan laju metabolisme secara keseluruhan.

BACA JUGA:Jadi Diet Paling Digemari, Ini Panduan Intermittent Fasting bagi Para Newbie

BACA JUGA:WOW! Ternyata Diet Intermittent Fasting Mampu Turunkan Berat Badan Cepat

Penurunan metabolisme tersebut berarti membakar lebih sedikit kalori sepanjang hari, sehingga penurunan berat badan menjadi lebih sulit dan kenaikan berat badan lebih mungkin terjadi.

Dr. Rituja juga menyebut pola makan yang ketat sering kali kekurangan nutrisi penting, yang dapat mengganggu fungsi tubuh yang normal. 

Hal ini dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon, terutama hormon yang mengatur rasa lapar dan kenyang, seperti ghrelin dan leptin.

Ketidakseimbangan hormon ini justru bisa meningkatkan rasa lapar dan menyebabkan makan berlebihan atau keinginan makan, yang selanjutnya menyebabkan penambahan berat badan.

Diet yang terlalu ketat bisa pula menimbulkan stres secara mental dan emosional dan meningkatkan produksi kortisol, hormon yang terkait dengan penambahan berat badan, terutama di bagian perut. 

BACA JUGA:Simak, Ini 10 Cara Tingkatkan Metabolisme Tubuh, Cocok Untuk Turunkan Berat Badan

BACA JUGA:4 Olahraga yang Cocok Untuk Pengidap Diabetes. Nomor 4 Lebih Efektif

Kadar kortisol yang tinggi dapat mendorong tubuh untuk menyimpan lemak, terutama lemak visceral.

Kategori :