Nilai Tukar Rupiah Ditutup Rp16.245 Per Dolar AS, Cek Selengkapnya

Sabtu 27 Jul 2024 - 12:07 WIB
Reporter : Rian Sumeks
Editor : Rian Sumeks

JAKARTA, SUMATERAEKSPRES.ID - Pada pekan terakhir Juli 2024, Bank Indonesia mencatat beberapa perkembangan penting terkait nilai tukar rupiah dan pasar obligasi.

Pada Kamis, 25 Juli 2024, nilai tukar rupiah ditutup pada level Rp16.245 per dolar AS.

Asisten Gubernur Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Erwin Haryono, menyebutkan bahwa yield Surat Berharga Negara (SBN) 10 tahun meningkat menjadi 6,98%.

"Sementara itu, indeks dolar AS (DXY) melemah ke level 104,36," kata Erwin dikutip sumateraekspres.id Sabtu 27 Juli 2024 dari website resmi Bank Indonesia. 

BACA JUGA:Daftar CPNS dan PPPK 2024 Bisa Habis Ratusan Juta Rupiah, Benarkah?

BACA JUGA:Duh, Rumah Ludes Terbakar Saat Pemilik Pulang Kampung, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

Di pasar internasional, yield US Treasury Note 10 tahun naik ke level 4,241%. Pada pagi hari Jumat, 26 Juli 2024, rupiah dibuka pada level Rp16.275 per dolar AS. Yield SBN 10 tahun sedikit menurun menjadi 6,97%.

Untuk premi Credit Default Swap (CDS) Indonesia 5 tahun, per 25 Juli 2024 tercatat sebesar 74,91 basis poin, turun dibandingkan dengan 19 Juli 2024 yang sebesar 75,64 basis poin.

Data transaksi periode 22 – 25 Juli 2024 menunjukkan nonresiden melakukan beli neto sebesar Rp1,93 triliun.

Pembelian ini terdiri dari beli neto Rp3,37 triliun di pasar SBN, jual neto Rp1,39 triliun di Sertifikat Bank Indonesia (SRBI), dan jual neto Rp0,05 triliun di pasar saham.

BACA JUGA:Promotor Judi Online Raup Jutaan Rupiah per Hari, Terungkap di Sidang PN Palembang, Ini Ceritanya!

BACA JUGA:Melemah, Berikut Tren Nilai Tukar Rupiah dan Yield SBN pada Akhir Juni 2024

Secara kumulatif sepanjang tahun 2024 hingga 25 Juli, nonresiden tercatat melakukan jual neto Rp32,08 triliun di pasar SBN, jual neto Rp1,89 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp169,41 triliun di SRBI.

Pada semester II 2024, nonresiden mencatat beli neto di pasar SBN sebesar Rp1,88 triliun, jual neto di saham sebesar Rp2,23 triliun, dan beli neto di SRBI sebesar Rp39,06 triliun.

"Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia," tutup Erwin.

Kategori :