PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Penumpukan kendaraan sampai 3 shaf di median jalan depan SD Muhammadiyah Palembang menyita perhatian Pj Wali Kota Palembang, Dr Ucok A Damenta. Saat dalam perjalanan menuju Kantor DLH Palembang, ia langsung putar arah menindaklanjuti fenomena yang menjadi salah satu penyebab kemacetan di Kota Palembang tersebut.
A Damenta melihat lalu lintas macet karena penumpukan kendaraan di depan SD Muhammadiyah Palembang. "Stuck jalan karena macet kendaraan parkir jemput anak sekolah di sana. Saya langsung belok dan menemui Kepala SD dan SMP Muhammadiyah Palembang," sampainya, Selasa (23/7).
Ia meminta kepada pihak sekolah dan orang tua murid untuk tidak parkir sembarangan karena menghambat lalu lintas. "Tadi kita lihat semua. Itu penggunaan median jalan sampai 3 shaf (lapis) kendaraan sehingga mengganggu lalu lintas pengendara lain yang mau melintas," ujarnya.
Dinas Perhubungan sendiri sedang mempelajari jika ada amdal lalin yang bisa direvisi. "Supaya tidak ada lagi yang namanya kendaraan menumpuk di median jalan sampai 3 shaf. Kita minta dengan sangat peran serta para orang tua murid, kalau tidak bisa diviralkan kita gembok kendaraannya," ujarnya.
BACA JUGA:Uji Coba Contraflow Gagal, Kemacetan Semakin Parah di Palembang
BACA JUGA:Parkir Sembarangan di Mayor Ruslan III Jadi Penyebab Kemacetan
Menurutnya, sebagai lembaga pendidikan mestinya juga harus mencontohkan kedisiplinan kepada para anak-anak didik. "Sekali lagi pemerintah tidak dapat bekerja sendiri tanpa bantuan masyarakat, termasuk orang tua murid," imbuhnya.
Terkait uji coba lalu lintas yang berlangsung hingga Jumat (26/7) mendatang, pihaknya tak lagi menggunakan contraflow karena tidak efektif. "Kita sekarang menggunakan sistem buka tutup, termasuk untuk 3 jalan/lorong (Sosial, AKBP H Umar, dan samping SD Muhammadiyah) menggunakan sistem satu arah," jelasnya.
Selain sistem buka tutup saat jam sibuk pagi pukul 06.00-09.00 WIB dan sore pukul 15.30-18.00 WIB, pihaknya juga akan buka beton barrier di belokan tanjakan dekat pasar Km 5. "Dari evaluasi kita saat rekayasa lalin, titik macet ini ada di RSUD Siti Fatimah, depan Pasar Km 5. Ini pedagang tidak lagi sampai keluar dan fungsi lahan parkir dikembalikan. SD Muhammadiyah karena penumpukan kendaraan jemputan atau antar sekolah, dan depan Punti Kayu," paparnya.