Masuk 'Kamar Neraka' Lapas, Bendol Tidak Patuhi Senior, Dihabisi Pecatan TNI dan Napi Pembunuhan Berencana

Sabtu 20 Jul 2024 - 20:15 WIB
Reporter : Adi
Editor : Dandy

*Pecatan TNI Kasus Pencabulan dan Napi Pembunuhan Berencana

*Sebut Korban Tidak Patuh dan Kerap Melawan Dinasihati

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID  – Tewasnya Sumaryanto alias Bendol (33), di dalam kamar mandi Lapas Kelas I Palembang, dipastikan dibunuh 2 seniornya dalam sel tahanan. Napi kasus begal bunuh pelajar SMP itu, dihabisi pecatan TNI napi kasus pencabulan dan napi kasus pembunuhan berencana.

 

Masuk dalam ‘kamar neraka’ berujung kematian Bendol karena tidak patuh terhadap seniornya dalam sel tahanan, Agung Putting Maulana dan Emi Hartoni. Keduanya sudah ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan berencana, dirilis di Polrestabes Palembang, Sabtu (20/7).

BACA JUGA:Head to Head, Pertarungan Bakal Sengit

BACA JUGA:Tanpa Bayaran, Tuan Rumah Sediakan Makan Siang dan Kopi

”Untuk motifnya, para pelaku kesal dengan korban yang tidak mau menurut dan supaya menjaga sikap serta menghormati napi lain. Terutama yang sudah lebih dulu masuk ke lapas tersebut,” beber Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Dr Harryo Sugihhartono SIK MH, siang kemarin.

 

”Karena selalu dibantah dan korban tidak menurut, kedua pelaku lantas mengatur rencana untuk menghabisi nyawa korban," ungkap Harryo, didampingi Kalapas Kelas I Palembang Veri Johannes.

Kekesalan tersangka pelaku itu, diakuinya lantaran korban yang tidak mau diatur dan kerapkali melawan saat dinasihati. Sehingga pada Rabu (17/7), sekitar pukul 21.00 WIB, kedua tersangka merencanakan membunuh korban. Lalu mempersiapkan tali dan handuk.

 

Selanjutnya kedua tersangka tidur, seolah tidak terjadi apa-apa. Jelang subuh, Kamis (18/7), kedua tersangka yang tidur di atas lalu bangun. Melihat korban masih tidur di lantai. “Lantas pelaku Agung membekap mulut korban dengan handuk dan menjerat leher pakai tali,” urainya.

 

Kategori :