PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya (Unsri) hadir dalam ajang Program Kreativitas Mahasiswa (PKM).
Ajang ini menjadi wadah kegiatan yang digelar Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI.
BACA JUGA:Inovasi Permen SABACO FK Unsri Raih Sukses, Diharapkan Mampu Kurangi Perokok Aktif
BACA JUGA:Waspada! Bahaya Rokok: Berikut 6 Penyakit yang Ditimbulkan
Tujuannya meningkatkan mutu mahasiswa perguruan tinggi. Di sini tim FK Unsri membawa slogan “Let’s rehabilitate your life without smoke”.
Tim SABACO Unsri membuat produk alternatif rokok yaitu permen dengan ekstrak daun tembakau kering.
Ide pembuatan produk tercetus bulan November 2023 akibat banyaknya perokok aktif di Indonesia. Sekitar 70 juta orang dan banyaknya perokok aktif yang kesulitan terlepas dari kebiasaan merokok.
Tim SABACO terdiri dari 3 mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya yaitu Muhammad Aflah Taufiqurrahman selaku ketua tim, Nabila Kartika Sari dan Azalia Rifati Ghaniyana selaku anggota dengan bimbingandosen pendamping dr. Budi Santoso, M. Kes.
"Pada ajang PKM ini, tim SABACO berhasil lolos dan memperoleh dana sebesar Rp6.226.000 sebagai modal perwujudan produk tersebut," kata Aflah.
SABACO merupakan singkatan dari Sweet Tabaco yang berarti permen tembakau. Permen SABACO terdiri dari 3 varian yaitu bold, light, dan nicotine free. Ketiga varian tersebut dibedakan berdasarkan nikotin yang terkandung didalamnya.
Setiap keping permen dari varian bold mengandung nikotin setara dengan satu batang rokok, varian light mengandung nikotin setengah dari kadar nikotin rokok, dan varian nicotine free tidak mengandung nikotin sama sekali sehingga dapat dikonsumsi oleh kalangan manapun.
Setiap permen mengandung saus kretek yang terbuat dari rebusan rempah-rempah. "Terutama cengkeh dan kayumanis sehingga memiliki cita rasa yang mirip dengan rokok dan bermanfaat untuk kesehatan tubuh," jelasnya.
Selain itu, permen SABACO juga menggunakan eritritol sebagai pengganti gula sehingga permen ini tidak meningkatkan kadar gula darah bagi penyandang diabetes. "Kemasan SABACO juga terbuat dari kertas karton sehingga ramah lingkungan," ujarnya.
Produk SABACO dibuat di Laboratorium Biokimia Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya dan sudah melalui tahap quality control pengujian kadar nikotin dari ekstrak tembakau kering di laboratorium dengan menggunakan alat oven Memmert, sentrifugasi Hettich, dan spektrofotometer Shimadzu yang teruji klinis.
Proses pembuatan produk terbagi menjadi 3 tahapan, yaitu tahap pra-produksi, tahap produksi, dan tahap pasca produksi. "Pada tahapan pra-produksi tim SABACO melakukan survei pasar dan penyusunan alur kegiatan produksi," ujarnya.