JAKARTA, SUMATERAEKSPRES.ID - Sebagai bentuk komitmen pelayanan optimal bagi jemaah haji, terutama bagi yang sedang menjalani perawatan di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI).
Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) memastikan seluruh jemaah mendapat asupan gizi yang memadai.
“Selain jemaah yang sakit dan pendampingnya, petugas juga mendapat pelayanan gizi agar tetap fit dalam menjalankan tugas,” ungkap Anggota Media Center Kementerian Agama, Widi Dwinanda, dalam pernyataan resminya.
Widi menjelaskan, pelayanan gizi bagi petugas kesehatan dan jemaah haji sakit di KKHI mencakup beberapa hal penting.
BACA JUGA:Kecelakaan Maut di Tol Indralaya-Prabumulih: Seorang Dokter Petugas Haji Meninggal Dunia
Pertama, merencanakan dan menyusun standar, pola, serta siklus menu. Kedua, melakukan skrining dan asesmen gizi pada jemaah yang sakit.
"Ketiga, meningkatkan pengetahuan dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan status kesehatan jemaah haji yang sakit," tambahnya.
Ahli gizi secara rutin mengunjungi jemaah yang dirawat inap untuk memberikan edukasi serta memastikan konsumsi makanan sesuai dengan kebutuhan gizi harian.
"Komposisi gizi disesuaikan dengan kebutuhan asupan harian mereka," jelas Widi.
BACA JUGA:Sakit, 4 Jemaah Sumsel-Babel Belum Bisa Pulang, Kloter 19 Tutup Debarkasi Haji Palembang
BACA JUGA:Rampung, Kloter Haji Terakhir Debarkasi Palembang Kembali ke Tanah Air
Dengan asupan gizi yang cukup, diharapkan jemaah yang sedang dirawat dapat segera sembuh dan siap secara kesehatan untuk kembali ke Tanah Air.
Widi juga mengabarkan, jemaah kloter 31 asal embarkasi Ujung Pandang yang dijadwalkan terbang dengan GA 1231 pada 15 Juli 2024 pukul 01.50 Waktu Arab Saudi mengalami penundaan karena masalah teknis pesawat. Akibatnya, pesawat kembali parkir dan jemaah diturunkan.
"Jemaah diinapkan di hotel Burj Mawadah Madinah. Petugas Daerah Kerja Bandara terus berkoordinasi dengan Garuda Indonesia untuk jadwal kepulangan jemaah," ungkapnya.