Penembak Jitu yang Lukai Telinga Mantan Presiden AS Donald Trump Tewas. Identitasnya Mencengangkan

Minggu 14 Jul 2024 - 17:07 WIB
Reporter : emha
Editor : Martha

AMERIKA,SUMATERAEKSPRES.ID-Mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump nyaris ditembak mati. Beruntung, peluru hanya melukai daun telinga kanannya.

Upaya pembunuhan itu terjadi saat Trump sedang kampanye di Pennsylvania, Sabtu (13/7/2024).

Ketika sedang penuh semangat menyampaikan pidatonya, tiba-tiba Trump menunduk sembari memegang telinga kanannya.

Darah terlihat mengucur dari sela tangan yang menutupi telinga.

BACA JUGA:Jadi Mantan Presiden AS Pertama Dihukum Melakukan Kejahatan Berat, Donald Trump Bersalah 34 Dakwaan

BACA JUGA:Donald Trump Tersangka 34 Dakwaan, Dukungan Capres Menguat

Pasukan Pengamanan Kepresidenan Amerika Serikat (AS), Secret Service, yang berjaga di sekitar Trump langsung bertindak cepat.

Mereka langsung mengelilingi Trump, melindungi dari upaya pembunuhan lanjutan.

Trump selamat. Tapi peluru yang meleset mengenai seorang warga lain hingga tewas dan melukai dua orang lainnya.

Secret Service bergerak cepat. Mereka berhasil mengidentifikasi keberadaan pelaku yang ternyata seorang penembak jitu.

BACA JUGA:Pilot Militer Amerika Serikat Bakar Diri di Depan Kedubes Israel di Washington DC, Bela Palestina

BACA JUGA:Lulusan SMP SMA Boleh Daftar Nih! Kedubes Amerika Serikat Buka Lowongan Kerja Menarik, Gaji Capai Rp13 Juta

Pelaku yang menembak Trump berhasil dilumpuhkan. Sang penembak jitu itu tewas.

Disampaikan secara resmi oleh Biro Investigasi Federal (FBI), penembak jitu yang berupaya menghabisi nyawa Trump tersebut bernama Thomas Matthew Crooks.

Rupanya, Crooks baru berusia 20 tahun. Lokasinya ditemukan sekitar 35 mil dari lokasi Trump tertembak.

Tepatnya di wilayah Bethel Park.

BACA JUGA:Beasiswa Pertukaran Mahasiswa ke Amerika Serikat dari IREX Resmi Dibuka, Masyarakat Umum Juga Bisa Daftar

BACA JUGA:GAWAT, FDA Umumkan Temukan Potongan Virus Flu Burung pada Susu Pasteurisasi di Amerika Serikat

"Pria bersenjata itu segera dinetralisir oleh Secret Service," ungkap Anthony Guglielmi, kepala komunikasi.

Letkol George Bivens dari Kepolisian Pennsylvania  menjelaskan kalau saat beraksi menembak Trump dari jarak jauh, Crooks tidak membawa identitas apapun.

Untuk itu, investigator sedang melakukan pencocokan biometrik. "Penembaknya sudah diidentifikasi. Ini tinggal soal konfirmasi biometrik," jelas dia dalam konferensi pers.

Sebab, Thomas Matthew Crooks tercatat sebagai anggota Partai Republik.

BACA JUGA:Mengapa Amerika jadi Negara dengan Militer Terkuat di Dunia? Simak Yuk Alasannya

BACA JUGA:Insiden Penembakan Donald Trump, Kejadian Mengejutkan di Butler, Pennsylvania

Tapi, dalam catatan Komisi Pemilihan Umum Federal menunjukkan, ada orang lain, seorang donor dengan nama dan alamat yang sama dengan angora PArtai Republik itu.

Sang donor tercatat memberikan sumbangan US$ 15 (Rp 241 ribu) kepada komite aksi politik yang berpihak pada Partai Demokrat pada Januari 2021.

"Penyelidik masih prioritas mengungkap motifnya melakukan penembakan. Juga mencari apakah ada kaki tangannya atau tidak," pungkas Bivens.

Saat ini, kondisi kesehatan Trump sendiri tidak terlalu terganggu. Luka tembak pada telinganya tidak mempengaruhi kesehatan yang lain.(*)

 

 

 

 

Kategori :