Daerah yang tak punya dana penanganan karhutla yaitu Kota Prabumulih. Kepala BPBD Kota Prabumulih, Sriyono menyebutkan, untuk saat ini pihaknya nihil anggaran antisipasi atau penanganan karhutla. "Untuk anggaran karhutla tidak ada," ujarnya.
Sepanjang Januari hingga Juni 2024 baru terjadi 5 kali kebakaran. "Masing-masing 3 kali kebakaran rumah, 1 kali kebakaran bedeng dan 1 kali kebakaran lahan," jelasnya.
Meskipun Prabumulih tak termasuk dalam wilayah dengan kategori rawan bencana karhutla, tapi semua warga diminta tak membakar hutan dan lahan.
BACA JUGA:Sumsel Optimis Bisa Lebih Baik, Pj Gubernur Agus Fatoni Hadiri Rakorsus Antisipasi Karhutla
BACA JUGA:Ikan Gabus Bukan Hanya Bahan Pempek, Tapi Bisa Mencegah Karhutla Gambut. Ini Filosofinya
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Sumsel, M Iqbal Alisyahbana menjelaskan, pos anggaran penanggulangan ada di beberapa instansi seperti BPBD, dinas kehutanan, manggala Agni, TNI, BMKG dan instansi terkait lainnya.
Ada pula dukungan dana dari BNPB, perusahaan dan mitra lainnya. Yang pasti, kata Iqbal, pihaknya siap mengantisipasi puncak karhutla di Sumsel yang diperkirakan akan terjadi pada Juli-Agustus nanti. Mengingat saat ini masih masuk pancaroba. "Puncaknya diperkirakan akhir Juli atau Agustus nanti," papar dia.
Ditambahkan Iqbal, Sumsel sudah ajukan 2 helikopter patroli dan 6 waterbombing."Kita juga sudah mengajukan bantuan kepada pusat helikopter. Bantuan baik untuk patroli maupun waterbombing," tukasnya.(*)