SUMSEL, SUMATERAEKSPRES.ID - Ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) perlahan meningkat seiring makin jarang turunnya hujan. Untungnya, lahan-lahan gambut di wilayah Sumsel masih terendam air.
Meski begitu, persiapan mulai dilakukan. Sayangnya, tak semua daerah siap anggaran karhutla. Ada yang menganggarkan ratusan juta, tapi ada pula yang seadanya. Bahkan seperti Prabumulih, nihil dana untuk penanganan karhutla.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) OKI, Listiadi Martin mengatakan, untuk anggaran terkait karhutla tidak bayak. “Saat ini hanya ada untuk pembentukan posko bencana karhutla. Sementara untuk dana lainnya tidak ada,” ungkapnya.
Padahal seharusnya, OKI sebagai salah satu daerah paling rawan karhutla bisa menyediakan anggaran yang besar dalam upaya mengantisipasi, mencegah dan mengatasi karhutla. " Seperti untuk patroli ke lapangan dan lainnya, sangat diperlukan dana," terangnya.
Apalagi, kondisi sarana dan prasarana di lapangan seperti kendaraan operasional yang ada saat ini banyak yang rusak dan perlu perbaikan. Kecilnya anggaran disebabkan karena terjadi refocusing.
BACA JUGA:Apel Siaga Karhutla Siapkan 1.200 Personel, Irup Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto
BACA JUGA:Sudah Terdata 400 Hotspot, Kalaksa BPBD Sumsel: Apel Karhutla Libatkan 1.200 Personel
“Jadi kalau bicara masalah anggaran untuk menghadapi bencana karhutla, ada, tapi dengan jumlah terbatas,” beber Listiadi. Untuk itu, dia berharap dari OPD terkait lain bisa membantu. Baik peralatan maupun bantuan lainnya.
Pj Bupati OKI Ir Asmar Wijaya MSi kemarin memimpin apel pasukan siaga karhutla di pelataran Gedung Biduk Kajang Kayuagung. Dia juga mengukuhkan camat se-kabupaten OKI sebagai komandan api kewilayahan.
Dalam pelaksanaan tugasnya, para camat didukung forum kecamatan dan stakeholder terkait. “Melalui koordinasi dan upaya pencegahan secara terpadu, kita satu tujuan, Agar tidak terjadi karhutla dan kualitas udara tetap bersih tanpa asap," tuturnya.
Ditampilkan pula simulasi penanggulangan karhutla oleh tim gabungan TNI, Polri, BPPD, Manggala Agni dan stakeholder lain. Kapolres OKI AKBP Hendrawan Susanto SH SIK didampingi Wakapolres OKI Kompol Faisal Pangihutan Manalu SIK berharap, semua sektor kebencanaan bisa bersinergi, menghadapi ancaman karhutla.
"Hujan yang terjadi saat ini salah satunya karena faktor modifikasi cuaca," kata dia. Prediksi BMKG, Juli ini kemarau akan tinggi dan curah hujan menurun. Dengan ditetapkannya status siaga karhutla 2024, masyarakat diminta untuk selalu waspada dan tidak membuka lahan dengan cara membakar.
BACA JUGA:Karhutla Perdana Seluas 1 Hektare, Dekat Tol Palindra, Penyebab Diselidiki
Asmar mengimbau seluruh perusahaan untuk mempersiapkan peralatannya pemadam, agar saat terjadi karhutla di perkebunan bisa siap diturunkan. “Bagi pelaku karhutla, akan diproses secara hukum,” pungkasnya.