Terpisah, BPBD Kabupaten Banyuasin menyiagakan 7 posko pada wilayah rawan karhutla.
" Tiap posko terdiri dari personil TNI/Polri, Manggala Agni, masyarakat peduli api, TRC dan desa peduli api,” kata Kepala BPBD Banyuasin, Reza Agus Perdana melalui Kabid Kedaruratan dan Logistik, M Rhoma Dona.
Personel yang ada di posko tersebut standby selama 24 jam, untuk memantau kondisi di lapangan serta juga membantu memadamkan api. Saat ini Banyuasin telah berstatus siaga darurat karhutbunla.
Pemerintah Kabupaten Banyuasin telah menetapkan langkah langkah antisipasi dengan melakukan pelatihan pencegahan dan mitigasi bencana karhutbunla di desa rawan bencana.
BACA JUGA:Karhutla Perdana Seluas 1 Hektare, Dekat Tol Palindra, Penyebab Diselidiki
BACA JUGA:Mulai Masuk Musim Kemarau, Polsek Pedamaran Timur Antisipasi Karhutla Sejak Dini, Ini yang Dilakukan
Selanjutnya menciptakan Destana (Desa Tangguh Bencana)."Destana merupakan desa yang memiliki kemampuan mandiri untuk beradaptasi dan menghadapi bencana,"jelasnya.
Ada pun untuk anggaran karhutla di Banyuasin sendiri tidak sampai puluhan miliar. “Tapi tidak ada anggaran pengadaan peralatan, karena kita pakai alat lama," tukas Rhoma.
Pemkab Muara Enim termasuk yang sudah menyiapkan anggaran, personil dan perlengkapan untuk hadapi karhutla. "Pemkab sudah menyiapkan anggaran sekitar Rp400 juta untuk operasional seperti pembelian BBM dan kebutuhan personel di lapangan," jelas Kalaksa BPBD Kabupaten Muara Enim, Abdurozieq Putra ST MT.
Ia mengatakan, berdasarkan prediksi BMKG, awal musim kemarau di Muara Enim akan terjadi pada Juli ini dan puncaknya Agustus. "Potensi kekeringan atau kemarau akan meningkat, bisa memicu bencana asap akibat karhutla karena masyarakat buka kebun atau lahan dengan dibakar," ujarnya.
Untuk itu, Pemkab Muara Enim sudah buat surat edaran kepada seluruh camat dan kepala desa agar mengingatkan masyarakat agar tidak melakukan pembakaran hutan dan lahan. Sedangkan anggaran untuk TNI-Polri, biasanya ada anggaran dari pusat.
BACA JUGA:Libatkan Semua Pihak Antisipasi Karhutla
BACA JUGA:Ekosistem Purun Danau Desa Menang Raya, Pedamaran, OKI, Sumatera Selatan Pasca Karhutla Tahun 2023
"Untuk personel ada 150 orang. Perlengkapan seperti mesin pompa maupun alat lainnya juga sudah memadai," tegasnya.
BPBD Lahat telah mengusulkan dana sebesar Rp400 juta rupiah untuk penanganan karhutla. Meskipun usulan ini masih dalam tahap pengajuan, pihak BPBD Lahat telah mengambil langkah-langkah strategis untuk mengantisipasi potensi karhutla.
"Langkah-langkah pencegahan juga telah diperkuat melalui rapat dan imbauan yang secara rutin disampaikan ke kecamatan dan desa," ujar Kalakhar BPBD Lahat, H Ali Afandi.