Muslim yang menyayangi anak yatim semasa hidupnya niscaya akan dekat kedudukannya dengan Rasulullah SAW.
Sebegitu dekatnya, Nabi SAW mengibaratkan seperti jari telunjuk dan jari tengah.
"Bahwa aku dan orang-orang yang memelihara anak yatim dengan baik akan berada di surga, bagaikan dekatnya jari telunjuk dengan jari tengah, lalu Nabi mengangkat tangannya dan memperlihatkan jari telunjuk dan jari tengahnya, lalu ia renggangkan." (HR Bukhari)
M Khallilurahman Al Mahfani dalam bukunya yang berjudul Dahsyatnya Doa Anak Yatim juga menyebut keutamaan lainnya yaitu tergolong sebagai orang-orang yang taat. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam surah Al Insan ayat 8,
وَيُطْعِمُونَ ٱلطَّعَامَ عَلَىٰ حُبِّهِۦ مِسْكِينًا وَيَتِيمًا وَأَسِيرًا
Artinya: "Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan."
Di samping itu, muslim yang menyantuni anak yatim juga akan diselamatkan dari siksa neraka di hari kiamat kelak.
Nabi SAW bersabda,
"Demi yang mengutusku dengan hak, Allah tidak akan menyiksa pada hari kiamat nanti orang yang menyayangi anak yatim, lemah lembut pembicaraan dengannya, menyayangi keyatiman dan kelemahannya." (HR Thabrani)
Melansir buku 40 Amalan Ringan Berpahala Besar susunan Dr Iyadah bin Ayyub Al-Kubaisi yang diterjemahkan Aminul Yaqin berikut beberapa amalan 10 Muharram yang dapat dikerjakan selain menyantuni anak yatim.
BACA JUGA:Selamat Tahun Baru Islam 1 Muharram 1446 Hijriah, Momentum Introspeksi Diri
BACA JUGA:Bulan Muharram Tradisi Spesial dan Perayaan Tahun Baru Islam di Indonesia
1. Puasa Asyura
Di samping menyantuni anak yatim pada 10 Muharram, muslim bisa menunaikan puasa sunnah Asyura.
Dalilnya tercantum dalam hadits Nabi SAW.
"Dari Abu Qatadah RA, Rasulullah SAW ditanya perihal puasa Asyura, lalu Rasulullah SAW bersabda, 'Menghapuskan dosa-dosa setahun yang lalu." (HR Muslim)