MUARADUA, SUMATERAEKSPRES.ID - Beberapa pekan terakhir ini, warga OKU Selatan telah mengeluhkan harga gas elpiji 3 kg yang meningkat drastis. Bahkan, di daerah pedalaman harga gas elpiji 3 kg melambung hingga Rp30 ribu ke atas.
Di Kota Muaradua, harga gas elpiji 3 kg yang dijual oleh sejumlah pengecer mencapai Rp27 ribu. Hal ini sangat membebani masyarakat. "Bagaimana ini, harga gas di dalam kota Muaradua saja telah mencapai Rp27 ribu per tabung. Terkadang, menjadi susah untuk menemukan gas karena barang tersebut seringkali kehabisan stok," kata Bik Rumini, warga Sumberjaya, Kelurahan Batu Belang.
Di kecamatan-kecamatan seperti Sindang Danau dan Sungai Are, harga gas telah mencapai Rp32 ribu setelah perayaan Lebaran tahun ini. Kondisinya diperparah gas sering kosong dan sulit ditemukan karena penjual kehabisan stok.
"Harga gas di sekitar Muaradua masih terjangkau dengan harga Rp27 ribu, namun, di daerah kami, harga gas sudah melebihi angka tersebut. Sebelumnya, pernah mencapai Rp35 ribu dan bahkan seringkali gas tersebut langka," kata Risdai, warga Sungai Are.
BACA JUGA:Kementerian ESDM Bakal Seleksi Penugasan Penyediaan dan Pendistribusian LPG 3 Kg Tahun 2025
BACA JUGA:Data Konsumen LPG 3 Kg Demi Pendistribusian Tepat Sasaran
Disindang Danau harga gas melon inpun sama saja. Hampir setiap pengecer menjualnya Rp30 ribu per tabung. Itupun trrkadang gasnya pun kosong. "Didusun harga gas juga Rp30 ribu per tabung. Kadang juga sulit didapat karena di pengecer sering kosong," ujar Karyati warga Desa Ulu Danau.
Ia mengatakan, warga sepertinya tidak begitu mempersoalkan harga bila stoknya tersedia. "Ini gimana gas sudah mahal itupun gasnya sering tidak ada coba," ujar Karyati.
Ia meminta pemerintah dan Pertamina turun untuk hadir untuk melihat masalah harga gas elpiji 3 kg yang mahal dan langka ini.
"Kami harap pemerintah dan pihak terkait turun dan mengatasi masalah gas yang selalu seperti ini. Kami khawatir ini ada permainan di tingkat distributor, ke pangkalan hingga ke tingkat pengcer," ucapnya.