Bank Indonesia Laporkan Stabilitas Rupiah di Tengah Kondisi Ekonomi Global

Sabtu 06 Jul 2024 - 10:50 WIB
Reporter : Rian Sumeks
Editor : Rian Sumeks

JAKARTA, SUMATERAEKSPRES.ID - Berdasarkan kondisi perekonomian global dan domestik terkini, Bank Indonesia memaparkan perkembangan indikator stabilitas nilai Rupiah.

Erwin Haryono, Asisten Gubernur Departemen Komunikasi Bank Indonesia, mengungkapkan beberapa data terbaru mengenai nilai tukar dan indikator ekonomi lainnya.

Pada akhir perdagangan Kamis, 4 Juli 2024, Rupiah ditutup pada level Rp16.325 per dolar AS. Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun mengalami kenaikan ke angka 7,071%.

Sementara itu, indeks dolar AS (DXY) melemah ke level 105,13 dan yield UST (US Treasury) Note 10 tahun turun ke 4,359%.

BACA JUGA:Melemah, Berikut Tren Nilai Tukar Rupiah dan Yield SBN pada Akhir Juni 2024

BACA JUGA:Rebutan Minyak Mentah di Sungai Parung: Warga Raup Jutaan Rupiah Tiap Hari, Abaikan Gas Beracun!

"Pagi hari Jumat, 5 Juli 2024, Rupiah dibuka pada level Rp16.315 per dolar AS. Yield SBN 10 tahun turun menjadi 7,06%," ujar Erwin. Selain itu, ia juga menyoroti aliran modal asing selama minggu pertama Juli 2024.

Premi CDS (Credit Default Swap) Indonesia 5 tahun pada 4 Juli 2024 tercatat sebesar 73,58 bps, mengalami penurunan dari 77,05 bps pada 28 Juni 2024.

Berdasarkan data transaksi 1-4 Juli 2024, nonresiden melakukan pembelian bersih senilai Rp8,34 triliun.

Ini terdiri dari pembelian bersih Rp2,08 triliun di pasar saham, pembelian bersih Rp8,15 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), dan penjualan bersih Rp1,89 triliun di pasar SBN.

BACA JUGA:Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Bank Indonesia Ungkap Penyebabnya

BACA JUGA:Pelemahan Rupiah Tren Jangka Pendek, Dipicu Ketegangan Geopolitik Timteng

Selama tahun 2024, data setelmen hingga 4 Juli 2024 menunjukkan nonresiden mencatat penjualan bersih Rp32,58 triliun di pasar SBN dan Rp9,06 triliun di pasar saham, serta pembelian bersih Rp139,79 triliun di SRBI.

Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait, serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan guna mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia.

Kategori :