JAKARTA, SUMATERAEKSPRES.ID - Posisi cadangan devisa Indonesia mencapai 140,2 miliar dolar AS pada akhir Juni 2024.
Angka itu naik dari 139,0 miliar dolar AS pada akhir Mei 2024. Kenaikan ini dipengaruhi oleh penerimaan pajak dan jasa serta penarikan pinjaman luar negeri pemerintah.
Hal ini terjadi di tengah kebutuhan untuk menstabilkan nilai tukar Rupiah akibat ketidakpastian pasar keuangan global yang masih tinggi.
Cadangan devisa pada akhir Juni 2024 mampu membiayai 6,3 bulan impor atau 6,1 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.
BACA JUGA:Waspadai Ancaman Keamanan m-Banking: Simak Tips Aman untuk Pengguna!
BACA JUGA:Berikan Layanan Terbaik, Raih 13 Penghargaan Infobank BSEA 2024
Angka ini berada di atas standar kecukupan internasional yang sekitar 3 bulan impor.
Bank Indonesia menyatakan bahwa cadangan devisa yang ada cukup untuk mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
Ke depan, Bank Indonesia optimistis cadangan devisa akan tetap memadai untuk mendukung ketahanan sektor eksternal.
Prospek ekspor yang positif serta surplus pada neraca transaksi modal dan finansial sejalan dengan persepsi positif investor terhadap prospek ekonomi nasional dan imbal hasil investasi yang menarik.
Lalu, turut mendukung ketahanan eksternal yang tetap terjaga.
Bank Indonesia juga terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah untuk memperkuat ketahanan eksternal dan menjaga stabilitas ekonomi guna mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.