Perawatan Rutin, Kendalikan HPP

Minggu 30 Jun 2024 - 22:09 WIB
Reporter : Mario
Editor : Mario

INDRALAYA, SUMATERAEKSPRES.ID - Hama putih palsu juga dikenal sebagai cnaphalocrocis medinalis, sering menyerang tanaman padi pada fase vegetatif. Baru-baru ini, petugas pendamping peningkatan ekonomi pertanian - pengendali organisme pengganggu tumbuhan (PPEP POPT) kecamatan Sungai Pinang, Wiji Lestari SP melakuan monitoring OPT.

Monitoring dilakukan di lahan tanaman padi yang di Desa Pinang Mas, Kecamatan Sungai Pinang, Kabupaten Ogan Ilir. ‘’Kami melakukan monitoring pada luas hamparan 7 Ha dengan umur tanaman 47 hst dengan varietas yang ditanam Lokal dan Ciherang,” ujar Wiji.

Gejala serangan hama putih palsu pada tanaman padi dapat memberikan banyak kerusakan. Ulat hama putih palsu menggigit daun dan membuat lubang-lubang kecil. Daun yang terinfeksi bisa menggulung ke atas. Daun yang terkena serangan berubah warna menjadi kekuningan atau kecoklatan.

BACA JUGA: Waspada, Ini yang Terjadi jika Tanaman Jagung Diserang Hama Ulat Grayak Frugiperda

BACA JUGA:Ini yang Harus Dilakukan Petani Jika Tanaman Padinya Diserang Hama Keong Mas

Kehadiran ulat berwarna putih dengan garis-garis coklat di tubuhnya menjadi penanda kemunculan hama putih palsu. Jika melihat gejala ini, segera lakukan tindakan pengendalian untuk mencegah kerusakan lebih lanjut pada tanaman padi.

“Berdasarkan hasil monitoring, OPT yang ditemukan adalah Hama Putih Palsu dengan intensitas serangan 7,2 persen dan luas terserang 0,5 ha,” ungkapnya.

Cnaphalocrosis medinalis, hama ini terkenal dengan nama penggulung daun padi atau dikenal sebagai Hama Putih Palsu (HPP). Kerusakan akibat dari larva HPP terlihat dengan adanya dari lipatan daun meninggalkan permukaan bawah daun yang berwarna putih.

BACA JUGA:Beda Pemahaman SHMSRS, P3SRS Klaim 2.000 Orang, Perumda Pasar Palembang Jaya Sebut 700 Orang

BACA JUGA:Mengapa Hizbullah Lebih Ditakuti dari Hamas? Ternyata Begini Perbandingan Kekuatan Militernya!

Pastikan rumput di sekitar tanaman tidak menjadi tempat persembunyian ulat dan ngengat. Hindari penggunaan pupuk nitrogen (urea) yang berlebihan. Tunggul jerami yang terinfeksi sebaiknya dibongkar dan dibakar. ‘’Kami merekomendasikan petani untuk melakukan Pengumpulan telur Hama Putih

Palsu kemudian dimusnahkan. Pengendalian dengan APH Beauveria bassiana. Jika intensitas serangan meningkat lakukan pengendalian menggunakan Insektisida berbahan aktif BPMC,” jelasnya.

Lalu lakukan sanitasi lingkungan, pemupukan berimbang dan pengamatan intensif untuk memantau perkembangan OPT. Jika serangan sudah parah, gunakan insektisida berbahan aktif seperti fipronil atau karbofuran.

Selain itu, penting untuk melakukan pemupukan tepat waktu dan mengatur pola air agar tidak ada kelembaban berlebih. ‘’Dengan tindakan yang tepat, petani dapat mengendalikan hama putih palsu dan menjaga kualitas tanaman padi,’’ katanya. (dik)


--

Kategori :

Terkini

Minggu 22 Dec 2024 - 23:15 WIB

Runner Up KDI 2024 Pulang Kampung

Minggu 22 Dec 2024 - 23:10 WIB

Nekad Kabur, Napi Lawan Petugas

Minggu 22 Dec 2024 - 23:10 WIB

5 Tips Memilih Mobil Keluarga yang Tepat

Minggu 22 Dec 2024 - 23:06 WIB

Kejari Lahat Periksa Saksi