SUMATERAEKSPRES.ID - Memasak tanpa adanya garam rasanya tentu hambar. Tak enak. Tetapi jika digunakan kebanyakan tentunya makan akan terasa asin. Karenanya penggunaan garam tak boleh berlebihan.
Memang kegunaan garam untuk menambah cita rasa masakan. Tetapi jika digunakan berlebihan akan ada beragam bahaya garam dapur bagi kesehatan. Karenanya kita sebagai pengguna harus bijak dalam menggunakan garam dapur untuk asupan sehari-hari.
Garam dapur terdiri dari dua unsur, yaitu natrium (sodium) dan klorida. Dikutip dari alodokter, kedua unsur ini sebenarnya memiliki manfaat bagi tubuh.Natrium diperlukan untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh, membantu kerja saraf dan otot, serta mengendalikan tekanan dan volume darah.
BACA JUGA:Efektifkah Ganti Garam dengan Alternatifnya? Cek Faktanya di Sini
BACA JUGA:Patut Dicoba, Mandi dengan Air Garam Punya Beragam Khasiat
Sementara itu, klorida bisa membantu tubuh dalam mencerna makanan. Namun, perlu diingat manfaat tersebut dapat diperoleh jika mengonsumsi natrium secukupnya. Apabila dikonsumsi secara berlebihan natrium justru dapat meningkatkan risiko terkena berbagai penyakit kronis, seperti:
* Tekanan darah tinggi
* Penyakit jantung
* Stroke
* Penyakit ginjal
Ketika kadar natrium di pembuluh darah tinggi, ginjal akan membuang kelebihannya melalui urine. Namun, jika jumlahnya terlalu banyak, ginjal tidak lagi mampu membuang kelebihannya.
Akibatnya, natrium akan menumpuk dalam darah dan menahan cairan di dalam aliran darah sehingga volume darah meningkat. Hal ini membuat jantung harus bekerja lebih keras dan berdampak pada meningkatnya tekanan darah.
BACA JUGA:Resep Kulit Ayam Cabe Garam ala Firhan Masterchef Indonesia
BACA JUGA:Awas, Konsumsi Garam Berlebih Dapat Picu PGK
Untuk itulah, batasi asupan garam dapur agar tidak menimbulkan efek buruk terhadap kesehatan. Anda disarankan untuk tidak mengonsumsi garam dapur lebih dari 6 gram atau 1 sendok teh per hari.
Natrium yang masuk ke dalam tubuh tidak hanya berasal dari garam dapur, tetapi juga berbagai makanan dan minuman yang dikonsumsi. Jadi, batasi juga berbagai makanan yang tinggi kandungan garam, misalnya ikan teri, ikan asap, keju, saus, mayones, kecap asin, daging olahan, acar, udang, kacang yang diasinkan, ekstrak ragi, roti, keripik, pizza, dan makanan siap saji.
Selain itu, ada beberapa tips yang dapat Anda lakukan agar terhindar dari bahaya garam dapur, yaitu:
* Perhatikan berapa banyak garam yang digunakan saat masak di rumah.