*Aksi Brimob Gadungan Ngaku Tugas di KPK
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID – Agus Heriyanto (43), mengaku anggota Brimob berpangkat Kompol yang sedang penugasan di Komisi Pemebrantasan Korupsi (KPK). Dengan modal foto editan berseragam Brimob dan saat dilantik menjadi kapolsek, dia melakukan penipuan masuk Polri dengan meraup uang Rp345 juta.
Polisi gadungan akhirnya ditangkap aparat Subdit I/Kamneg Ditreskrimum Polda Sumsel pimpinan AKBP Wisdon Arizal SH. Dia ditangkap atas laporan pelapor Andriyan, yang dijanjikan anaknya bisa masuk Polri asalkan menyiapkan uang pelicin hingga Rp345 juta.
BACA JUGA:Kembangkan UMKM, Tarik Investor. Palembang Expo 27-30 di BKB Dongkrak Perekonomian
Padahal, tersangka Agus dan korbannya itu, sama-sama warga Perumahan Griya Interbis Indah Tahap 4, RT 85, Kelurahan Talang Kelapa, Kecamatan AAL, Palembang. Hebatnya, tersangka bisa memasukkan anak korban menjadi anggota Polri tanpa tes.
Kejadiannya 16 April 2023 lalu. “Untuk meyakinkan korban, tersangka ini menunjukkan foto-foto saat dilantik. Sehingga tampak banyak relasi. Memang ada perbedaan, namun korban masih berpikir positif,” beber Dirreskrimum Polda Sumsel Kombes Pol M Anwar Reksowidjoko SIK H, Kamis, 27 Juni 2024.
Dalam hal ini, tersangka menjanjikan pelapor Andriyan, bahwa anaknya yang bernama Ghulam Abiyudaffa, bisa lolos menjadi anggota bintara Polri tanpa tes pada tahun 2023 itu. Namun, tersangka meminta sejumlah uang dari pelapor, yang totalnya mencapai Rp345 juta.
Korban sudah memberikan uang itu secara bertahap. Enam kali transfer, dan 1 kali tunai. Namun yang terjadi, anak korban tidak lulus masuk bintara Polri. Saat ditagih, tersangka terkesan menghindar. Begitu korban minta uangnya dikembalikan, tersangka tidak ada uang lagi.
BACA JUGA:Minta Satpol PP Lakukan Pengamanan, Besi dan Lampu Taman Hilang
Pengakuan tersangka, uang dari korban sudah habis digunakannya untuk berbisnis. “Pengakuannya (uang korban) sudah habis buat modal ngebor minyak ilegal di Musi Banyuasin,” beber Anwar.
Belakangan terkuak setelah ditangkap, tersangka juga sudah empat kali terlibat penipuan modus serupa. ”Di sini saya menekankan, tidak ada yang namanya menjadi anggota Polri itu membayar. Apalagi ini tanpa tes. Menjadi anggota Polri itu harus siapkan diri sebaik-baiknya, jalani tahapan-tahapan tesnya,” tegas Anwar.
Tersangka Agus, mengakui sudah 4 kali menipu bagi yang anaknya mau jadi anggota Polri. Mulai dari Rp100 juta hingga Rp350 juta, biayanya. Soal foto-foto berseragam Brimob, dan dilantik jadi kapolsek, didapatnya dari internet dan dicetak, lalu dibingkai.
Soal uang-uang hasil menipunya, digunakannya untuk kebutuhan sehari-hari. Kemudian modal ngebor sumur minyak ilegal di Kabupaten Musi Banyuasin. “Uang sudah habis buat usaha pengeboran minyak,” tandasnya. (*)