PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Sumsel punya potensi besar di sektor kelautan dan perikanan. Hanya saja perlu dimaksimalkan. Hal tersebut diungkapkan Penjabat (Pj) Gubernur Sumsel, Elen Setiadi SH MSE saaf membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Forum Pembangunan Kelautan dan Perikanan Sumsel Tahun 2025.
Menurut Elen, melalui rakor diharapkan ada berbagai solusi dan juga sebagai wadah koordinasi dari semua pemangku kepentingan dalam pembangunan bidang kelautan dan perikanan. Dibutuhkan kerja sama sehingga tercapai tujuan yang efektif dan efisien.
"Rakor ini sangat penting sekali. Persoalannya bukan di rapatnya, tapi implementasinya seperti apa," katanya di Ballroom Hotel Novotel Palembang, Rabu (26/6).
Elen mengatakan, untuk produksi ikan air tawar di Sumsel cukup besar seperti ikan patin, lele dan nila. Begitu pun dengan potensi kelautan. Aakan terus dikembangkan mengingat secara historis Sumsel merupakan wilayah Kerajaan Sriwijaya yang dikenal sebagai kerajaan Maritim. "Hampir tidak ada makanan kita yang tidak berbahan ikan, seperti pempek dan pindang," bebernya.
BACA JUGA:Catat! Rakor DPPPA Provinsi Sumsel Rumuskan 5 Kesepakatan, Apa Saja?
Tinggal lagi pengembangan produksi ikan ini tidak hanya untuk dikonsumsi sendiri namun juga ada peluang untuk ekspor. "Butuh peran dari semua stakeholders. Termasuk dukungan dari pihak swasta melalui tanggung jawab sosial atau corporate social responsibility (CSR)-nya," ucap Elen.
Untuk itu, dia minta Dinas Kelautan dan Perikanan Sumsel untuk mengimplementasikan hasil rakor tersebut dalam rencana dan aksi kerja di lapangan. "Hasilnya kami tunggu satu bulan. Jadi penting untuk diimplementasikan. Rencana aksinya apa, akan kita pantau bersama," tegas dia.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumsel, Aries Irwan Wahyu mengatakan, potensi perikanan di Sumsel cukup tinggi. Garis panjang pantai 570,14 km. Potensi yang besar tersebut butuh kerja sama antara provinsi dan kabupaten/kota dalam pengembangan dan pemanfaatannya.
“Rakor ini kita laksanakan untuk mencari masukan dan ide dalam rangka pengembangan dan pemanfaatan potensi yang kita miliki sehingga ke depan dapat tercapai dengan efektif dan efisien,” tuturnya.
BACA JUGA:Pimpin Rakor Linsek Jelang Operasi Ketupat Musi 2024, Kapolda Sumsel Beri Penegasan Begini!
BACA JUGA:Hasil Rakor ASN: BKN Pastikan PPPK Bisa jadi PNS, Kriterianya Sebagai Berikut
Sebagai gambaran, pada 2023 lalu, produksi perikanan budidaya Sumsel mencapai 457,772 ton. Bahkan, Sumsel menempati peringkat satu nasional untuk produksi patin, dengan jumlah 91.935,10 ton. “Ada tiga daerah yang berkontribusi besar dalam peningkatan produksi ikan di Sumsel yaitu Kabupaten OKU Timur , Banyuasin dan Muba,” jelas dia.
Dia menambahkan, Sumsel punya kampung patin di OKU Timur yang menjadi kampung percontohan tingkat nasional. Ada 8 kabupaten yang membentuk kampung perikanan budidaya.
“Kampung ikan di Sumsel ada kampung patin, kampung nila,kampung lele, kampung baung dan kampung gabus yang tersebar di 8 kabupaten. Semua harus terus dimaksimalkan," pungkas Aries. (yun)