Pimpin Rakor Linsek Jelang Operasi Ketupat Musi 2024, Kapolda Sumsel Beri Penegasan Begini!
Kapolda Sumsel Irjen Pol A Rachmad Wibowo,SIK Pimpin Rakor Linsek Jelang Operasi Ketupat Musi 2024. Foto: bid humas polda sumsel--
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Pelaksanaan Operasi Ketupat Musi 2024 dimulai dengan digelarnya rapat koordinasi (rakor) lintas sektoral dipimpin Kapolda Sumsel, Irjen Pol A Rachmad Wibowo,SIK di Mapolda Sumsel, Rabu, 27 Maret 2024.
Di rakor tersebut Kapolda menyoroti persoalan utama yang kerap dihadapi ketika mudik lebaran terkait masalah kemacetan lalu lintas, selain adanya gangguan lain yang terkait dengan kondisi alam seperti banjir dan tanah longsor.
Khusus di Sumsel, menurut Kapolda titik kemacetan terjadi di pintu-pintu perlintasan Kereta Api (KA). Karena berdasarkan data yang ada setiap harinya aktivitas perjalanan KA di Sumsel rata-rata mencapai lebih kurang 18 kali.
Menurut mantan Kapolda Jambi ini KA tidak bisa kita cegah karena mengangkut batubara yang digunakan sebagai bahan bakar pembangkit listrik tenaga uap.
BACA JUGA:Gagal Bangun Apartemen, Jadi Tersangka dan DPO, Pengusaha Setiawan Makmur Praperadilankan Polisi
Diapun meminta kepada seluruh stake holder menggelar operasi ketupat dalam rangka memberikan keamanan dan pelayanan kepada masyarakat.
Selain itu untuk dapat menciptakan rasa aman nyaman tertib dan lancar dalam berlalu lintas dimasyarakat. Khususnya pelaksanaan ibadah perayaan hari raya idul fitri melalui berbagai kegiatan kepolisian.
“Polri tidak mungkin bisa melaksanakan tugas ini secara maksimal tanpa adanya kerjasama yang baik bersama seluruh stake holder yang ada. Kami sangat mengharapkan sinergitas dan kerjasama dinas instansi terkait,” ujarnya.
Direktur Lalulintas (Dirlantas) Polda Sumsel, Kombes Pol M Pratama Adhyasastra,SH,SIK mengatakan setidaknya ada 46 lokasi rawan kecelakaan tersebar dihampir seluruh wilayah dan 40 titik rawan kemacetan yang menjadi atensinya.
BACA JUGA:Epilepsi Bisa Picu Hiperseksualitas, Apa Iya? Ini Kata Ahli
Diantaranya 3 titik di Muratara, 2 titik di Musirawas, 5 titik di Lubuk Linggau, 2 titik di Empat Lawang, 2 titik di Lahat, 3 titik di Pagaralam, 2 titik di Pali, 2 titik di OKI, 3 titik di OKUS, 2 titik di OKUT, 3 titik di Prabumulih, 7 titik di Prabumulih, 3 titik di Ogan Ilir dan 4 titik di Palembang.
Sementara ada 40 lokasi rawan macet diantaranya 1 titik di Musibanyuasin, Muaraenim, Muratara, Musirawas, Empat Lawang, OKUS. 2 titik di Ogan Ilir dan Lubuk Linggau, OKUT, Prabumulih. 3 titik di Lahat dan OKU. 4 titik di Pagar Alam, 6 titik di Banyuasin dan 10 titik di Palembang