PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Sekolah Dasar (SD) dan Taman Kanak-kanak (TK) Islam Terpadu (IT) Al Furqon Palembang, berikan pembelajaran kurban kepada anak didiknya, sebagai upaya mengajarkan anak makna berkorban, yang dilaksanakan Selasa, 18 Juni 2024
Kegiatan yang berpusat di dalam lingkungan sekolah IT Al Furqon yang beralamat di Jalan R Sukamto, Kecamatan Ilir Timur (IT) II Palembang di padati siswa, orang tua hingga guru ikut serta dalam kegiatan pembelajaran kurban.
"Kegiatan pembelajaran kurban yang kita gelar ini rutin setiap tahun. Guna memberikan pembelajaran kurban sejak dini kepada anak-anak sehingga mereka mengetahui tahapan dalam berkurban," ujar ketua pelaksana sekaligus Kepala PGTK IT Al Furqon Palembang, Nyayu Dian Latifah MP bersama ustad, Zakiudin S Pd I.*
BACA JUGA:Cara Menyimpan Daging di Freezer Agar Tahan Lama Hingga 1 Tahun
BACA JUGA:MilenialRD: Komunitas Anak Muda Palembang Peduli Golput, Ajak Generasi Z Melek Politik!
Ia menjelaskan, bahwa hewan kurban sendiri merupakan dana berasal dari siswa baik SD maupun TK. "Hewan Qurban ada 3 sapi, 6 kambing.
Yang dananya terkumpul dari inpaq siswa sejak 13 Mei 2024 hingga 10 Juni 2024 dan ada satu bantuan satu sapu dari Mitra kita,"ucapnya seraya mengatakan, daging kurban dibagikan kepada Yatim Mandiri, Anak Yatim yang ada di Sekolah dan warga di sekitar Sekolah
Ia menjelaskan, bahwa pihaknya juga ingin menanamkan kepada siswa agar bisa mengambil inti sari dari kisah Ibrahim AS yang bermimpi aneh. Rela mengorbankan anaknya Nabi Ismail sebagai bentuk ketaqwaan kepada Allah SWT.*
BACA JUGA:Catat! Ini 8 Dokumen Wajib yang Harus Disiapkan Sebelum Mendaftar CPNS dan PPPK 2024
BACA JUGA:Pedagang Bunga di TPU Banjir Rezeki di Momen Idul Adha 1445 H, Ini Kata Mereka!
Saat Nabi Ismail masih muda, dia bermimpi bahwa dia mengorbankan putra satu-satunya yang sangat ia cintai.
Namun, Nabi Ibrahim tahu bahwa mimpinya merupakan perintah Allah SWT dan dia akan menaati perintah itu. Ini adalah pengorbanan yang sangat besar.
Hanya seorang nabi besar seperti Ibrahim yang mampu melakukan tugas ini sebagai bukti cinta sejatinya kepada Penciptanya. Nabi Ibrahim kemudian memberi tahu Ismail tentang mimpi itu dengan rasa pilu.
Ismail kemudian melepas pakaiannya dan meminum air. Khawatir akan kesulitan, Ismail meminta ayahnya untuk mengikat tangan dan kakinya.
Nabi Ibrahim kemudian menajamkan pisaunya agar kematiannya cepat dan rasa sakitnya berkurang.*