SUMATERAEKSPRES.ID - Makan jeroan bagi sebagian orang akan terasa sangat nikmat. Hanya saja, kita harus lebih berhati-hati makan jeroan. Karena, terlalu sering makan jeroan akan berdampak negatif bagi kesehatan.
Jeroan adalah sebutan lain untuk organ dalam hewan yang siap diolah menjadi berbagai jenis masakan. Organ dalam yang dimaksud bisa berupa lidah, babat, usus, hati, paru, jantung, limpa, dan otak
Resiko sering makan jeroan bisa langsung muncul setelah mengonsumsi jeroan, atau baru dirasakan berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun sejak kebiasaan ini dimulai.
Dilansir dari alodokter, sebenarnya jeroan tidak selamanya buruk bagi tubuh.
BACA JUGA:Cara Masak Daging Kambing Agar Empuk dan Bebas Bau Prengus, Wajib Dicoba Nih!
BACA JUGA:Manfaat Luar Biasa Hati Ayam untuk Kesehatan Anda, Cocok Nih jadi Menu Sahur dan Berbuka
Mengonsumsi jeroan dalam jumlah wajar sebenarnya masih dapat memberikan berbagai manfaat. Hal ini karena jeroan mengandung berbagai nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Nutrisi yang terkandung dalam jeroan bisa berbeda, tergantung pada jenis jeroan. Namun, pada umumnya jeroan termasuk dalam makanan tinggi protein.
Jeroan juga mengandung berbagai vitamin dan mineral, seperti vitamin A, vitamin B, vitamin C, zat besi, kalsium, kalium, fosfor, tembaga, dan seng. Beragam nutrisi tersebut sangat penting untuk menjalankan berbagai fungsi tubuh.
Meski jeroan kaya akan nutrisi, bukan berarti dianjurkan untuk mengonsumsi jeroan terlalu sering atau terlalu banyak. Terlalu sering atau terlalu banyak makan jeroan justru membahayakan kesehatan. Berikut ini adalah beragam risiko sering makan jeroan:
1. Sakit kepala
Keluhan pertama yang mungkin Anda rasakan ketika terlalu banyak atau sering makan jeroan adalah sakit kepala. Hal ini karena jeroan termasuk dalam makanan tinggi tiramin.
BACA JUGA:5 Cara Alami Redakan Sakit Kepala dengan Air Rebusan Herbal yang Mudah Dibuat, Apa Saja?
BACA JUGA:Wah, 8 Manfaat Tak Terduga Daun Kersen, Dari Mengatasi Sakit Kepala hingga Cegah Kanker
Kadar tiramin yang tinggi diyakini dapat meningkatkan risiko terjadinya migrain dan sakit kepala. Sebenarnya, tubuh memiliki enzim monoamin oksidasi yang berperan dalam menghancurkan tiramin. Namun, beberapa orang tidak memiliki enzim tersebut dalam jumlah yang cukup.
Kadar tiramin yang tinggi dapat memicu produksi hormon epinefrin di dalam tubuh. Jumlah epinefrin yang berlebih inilah yang diduga menyebabkan sakit kepala dan migrain setelah mengonsumsi jeroan.
2. Penyakit asam urat
Resiko sering makan jeroan berikutnya adalah penyakit asam urat. Jeroan termasuk dalam alodmakanan tinggi purin. Jenis jeroan yang kandungan purinnya tinggi antara lain adalah hati, babat, otak, lidah, ginjal, dan pankreas.