Hati-Hati Makan Jeroan, Banyak Dampak Negatif Jika Terlalu Sering Mengonsumsinya

Minggu 16 Jun 2024 - 12:23 WIB
Reporter : Srimulat
Editor : Srimulat

Makin banyak kandungan purin dalam jeroan yang dikonsumsi, makin tinggi pula kadar asam urat yang dihasilkan oleh tubuh. Kadar asam urat yang tinggi ini kemudian akan membentuk kristal padat di sendi, hingga akhirnya menimbulkan peradangan dan rasa nyeri. Itulah sebabnya mengapa penderita asam urat dianjurkan untuk tidak makan jeroan.

3. Serangan jantung
Jeroan umumnya mengandung kadar kolesterol dan lemak jenuh yang tinggi. Meskipun lemak dibutuhkan tubuh, tetapi Anda harus tetap memerhatikan jumlah konsumsinya.

Pasalnya, konsumsi lemak jenuh yang berlebihan justru dapat menyebabkan pembentukan plak di pembuluh darah. Kondisi inilah yang membuat Anda lebih mudah untuk terkena serangan jantung.

BACA JUGA:Mengapa Minum Air Putih atau Hidrasi Penting untuk Kesehatan Jantung Anda? Ini Jawabannya!

BACA JUGA:Ternyata, Pola tidur Sehat Minimalkan Risiko Terkena Penyakit Jantung dan Stroke

4. Gagal jantung
Gagal jantung berbeda dengan serangan jantung. Risiko sering makan jeroan ini terjadi ketika pembuluh darah arteri tersumbat akibat penumpukan plak.

Hal ini membuat jantung harus bekerja keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Otot jantung kemudian membesar agar bisa memompa lebih kuat, tetapi akhirnya menjadi lemah dan tidak mampu lagi memompa darah.
5. Stroke

Lemak jenuh yang terdapat dalam jeroan dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat LDL (low-density lipoprotein) di dalam tubuh. Kadar LDL yang terlalu tinggi berkontribusi terhadap pembentukan plak di pembuluh darah arteri.

Pembuluh darah yang tersumbat oleh plak membuat pasokan darah ke otak menjadi terganggu. Hal inilah yang menyebabkan seseorang terkena stroke.
6. Demensia vaskular

Resiko sering makan jeroan ini mungkin baru dialami ketika kebiasaan makan jeroan dilakukan dalam waktu yang lama. Demensia adalah menurunnya kemampuan otak untuk melakukan fungsi dasar, seperti kemampuan berpikir, mengingat, dan berkomunikasi.

Pada demensia vaskular, kerusakan sel otak disebabkan oleh gangguan aliran darah ke otak. Kondisi ini biasanya terjadi pada orang yang baru mengalami stroke.
7. Kerusakan hati

Vitamin A yang terkandung dalam jeroan tergolong cukup tinggi, sementara batas aman konsumsi vitamin A per hari adalah 10.000 mikrogram. Sebagai contoh, dalam 100 gram paru dan hati sapi masing-masing terkandung vitamin A sebanyak 2.800 mikrogram dan 1.200 mikrogram.

Mengonsumsi jeroan terlalu sering dan terlalu banyak dapat menyebabkan penumpukan vitamin A di dalam tubuh. Risiko sering makan jeroan berupa kelebihan vitamin A dapat mengakibatkan mual, muntah, sakit kepala, diare, hingga kerusakan hati dan pengeroposan tulang.

8. Kanker kandung kemih
Penelitian mengungkap bahwa sering makan jeroan dapat meningkatkan risiko terkena kanker kandung kemih.

Jadi, jika Anda memiliki riwayat infeksi kandung kemih, sebaiknya batasi konsumsi jeroan untuk mencegah risiko sering makan jeroan yang satu ini.
Meski demikian, penelitian lebih lanjut masih dibutuhkan untuk menemukan keterkaitan antara konsumsi jeroan dan kanker kandung kemih.

Jika tubuh sehat, mengonsumsi jeroan memang diperbolehkan asalkan tidak terlalu sering dan berlebih. Pastikan Anda tidak mengonsumsi jeroan lebih dari 1 kali dalam seminggu. Tujuannya agar Anda dapat terhindar dari berbagai risiko sering makan jeroan yang telah dijelaskan di atas.

Kategori :