Oleh karena itu, mereka lebih rentan terhadap gangguan pencernaan ketika mengonsumsi makanan yang sulit dicerna seperti bengkuang.
BACA JUGA:Pengumuman Lulus UTBK Ditandai dengan Warna Biru, Bagi yang Gagal Dirjen Diktiristek Beri Pesan Ini
BACA JUGA:Pesawat CN235: Kolaborasi Canggih Indonesia dan Spanyol dalam Industri Dirgantara, Keren Banget!
Potensi risiko tersedak juga menjadi alasan mengapa bengkuang tidak disarankan untuk dikonsumsi oleh bayi dan anak kecil tanpa pengawasan yang ketat.
6. Orang dengan Alergi terhadap Bengkuang
Dilansir Sumateraekspres.id dari Healthline, alergi terhadap makanan tertentu dapat terjadi meskipun jarang dilaporkan pada jenis makanan seperti bengkuang.
Alergi makanan adalah reaksi berlebihan sistem imun terhadap makanan tertentu, dan meskipun bengkuang jarang sekali menjadi penyebab alergi, beberapa individu mungkin memiliki reaksi alergi terhadapnya.
Gejala alergi bisa bervariasi mulai dari gatal-gatal, ruam kulit, hingga kesulitan bernapas.
Bagi mereka yang pernah mengalami reaksi semacam ini setelah mengonsumsi bengkuang, sangat dianjurkan untuk menghindarinya.
Bengkuang adalah umbi yang kaya nutrisi dan bermanfaat bagi kebanyakan orang.
BACA JUGA:Pengumuman, Pendaftaran Pantarlih di OKI Dibuka: KPU Cari 2.166 Petugas, Ini Syaratnya!
BACA JUGA:6 Golongan Orang yang Tidak Dianjurkan Makan Bengkuang, Siapa Saja?
Namun, ada beberapa golongan orang yang sebaiknya menghindari atau membatasi konsumsi bengkuang karena alasan kesehatan.
Penderita alergi, IBS, masalah ginjal, gangguan pencernaan, bayi, anak kecil, dan penderita diabetes tipe 1 harus berhati-hati.
Selalu disarankan untuk berkonsultasi dengan profesional medis sebelum melakukan perubahan signifikan dalam pola makan.