SUMATERAEKSPRES.ID-Studi terbaru menyatakan akupunktur, praktik kesehatan kuno yang berakar dari budaya China, di sekitar telinga sangat ampuh membantu untuk menurunkan berat badan lho.
Temuan ini terungkap dalam Kongres Eropa tentang Obesitas di Dublin, Irlandia.
Studi ini merekomendasikan menggabungkan akupunktur dengan diet yang terkontrol dengan hati-hati telah menunjukkan hasil yang signifikan dalam mengurangi berat badan dan lemak tubuh.
"Jenis akupunktur ini tidak memerlukan pengetahuan atau keterampilan yang rumit. Di Jepang, metode untuk membantu penurunan berat badan ini telah digunakan selama lebih dari 30 tahun," papar penulis utama studi Dr. Takahiro Fujimoto, melansir Medicaldaily.
Lebih lanjut dikatakan, terapi akupunktur telinga menargetkan pada titik-titik tertentu di sepanjang garis meridian untuk mengembalikan aliran qi (energi) dan mengurangi penyumbatan atau gangguan.
BACA JUGA:Orangtua Wajib Tau, Anak yang Obesitas Bisa Berumur Pendek
BACA JUGA:GAWAT, Pekerja Shift Malam Rentan Terkena Diabetes dan Obesitas
Pendekatan holistik tersebut menunjukkan keampuhannya di berbagai bidang, termasuk mengobati kecanduan narkoba, membantu berhenti merokok, hingga membantu penurunan berat badan.
Meski mekanisme yang tepat cukup sulit dipahami, studi menunjukkan metode itu lebih baik dalam mengatur metabolisme dan sistem endokrin, meningkatkan fungsi pencernaan, dan mengurangi stres oksidatif.
Sebelumnya, peneliti mempelajari penurunan berat badan yang menjanjikan pada wanita dan pria obesitas di Jepang yang diobati dengan akupunktur telinga, utamanya mereka yang memiliki tingkat lemak perut yang tinggi.
Para peserta penelitian diminta untuk menjalani proses tersebut berbarengan dengan diet terkontrol.
Pengukuran seperti berat badan, persentase lemak, indeks masa tubuh dan lemak perut dicatat sebelum dan sesudah masa pengobatan, juga dalam periode tiga bulan berikutnya.
BACA JUGA:Wajib tau, Wanita Obesitas Berisiko Idap PCOS
BACA JUGA:Ternyata, Terapkan Mindful Eating Bisa Cegah Obesitas
Pada akhir penelitian, para peserta mengalami pengurangan lingkar pinggang sebesar 10,4 cm, penurunan total lemak tubuh sebesar empat persen, dan penurunan BMI hampir 3 poin.