Haji Ramah Lansia: Kisah Nenek 79 Tahun Asal Palembang, Dari Menjual Kebun Hingga Sembuh dari Saraf Kejepit

Senin 03 Jun 2024 - 16:43 WIB
Reporter : Novis
Editor : Novis

MAKKAH, SUMATERAEKSPRES.ID- Nenek itu tersenyum lebar saat petugas haji menghampirinya dan menanyakan kabarnya. 

Saat itu, dia duduk di dalam bus, bersiap untuk berangkat dari hotel di Madinah menuju Bir Ali untuk Miqat, sebelum melanjutkan perjalanan ke Makkah, pada Sabtu 1 Juni 2024.

Namanya Cik Lekat Umar, berusia 79 tahun.

 “Nama nenek itu unik dan pastinya tidak ada duanya,” ujarnya sambil tersenyum, melansir laman Kemenag RI, Senin 3 Juni 2024.

BACA JUGA:Tapak Tilas Haji: Kisah Perjalanan Spiritual JCH Lahat Kloter 14 Dari Lahat ke Masjidil Haram

BACA JUGA:Bantuan Kursi Roda Baznas Tiba di Jeddah, Siap Optimalkan Haji Ramah Lansia

“Sini nak, nenek ingin mengucapkan terima kasih kepada semua petugas haji yang baik hati. Sampaikan ke teman-temannya ya, nenek sangat berterima kasih karena semua petugas melayani nenek yang lansia ini dengan sangat baik. Ternyata haji ramah lansia itu benar-benar kami rasakan,” kata jemaah asal Embarkasi Palembang yang tinggal di Kecamatan Gandus, Palembang ini.

Ia mengaku sangat puas dan bahagia dengan layanan yang diterimanya selama di Madinah.

 Ia juga merasa jemaah lain di kloternya sangat baik dan peduli padanya.

Cik Lekat Umar kemudian bercerita bahwa ia sudah lama menantikan waktu keberangkatannya ke Tanah Suci. 

BACA JUGA:Jemaah Haji Mulai ke Meekah, Gimana Nasib Jemaah yang Sakit di Madinah? Simak Jawaban Kemenag

BACA JUGA:PPIH Kembali Ingatkan Jemaah Soal Pentingnya Smart Card di Musim Haji

Menurutnya, ia sudah lama menyimpan impian untuk berhaji, hingga akhirnya memutuskan menjual separuh lahan kebunnya untuk membayar biaya haji.

“Dua belas tahun lalu, nenek jual separuh kebun, dan separuhnya masih dikelola hingga sekarang dan hasilnya masih bisa nenek bagi ke anak,” tuturnya.

Cik Lekat mengatakan, “Bahagia sekali akhirnya bisa ke Tanah Suci, padahal kondisi saya sempat terkena saraf kejepit selama dua tahun. Saya tidak bisa berjalan bahkan tidak bisa menggerakkan badan sama sekali. Saya berobat ke sana kemari, mencoba semua pengobatan. Sampai ada yang menyarankan makan rumput pun saya lakoni. Waktu itu saya semangat sembuh karena ingin naik haji," ungkapnya.

Kategori :