Kata Kapolda, dari yang diketahuinya hasil investigasi tim gabungan pencari fakta (TPGF) diketahui Denny Indrayana Wamenkumham kala itu, korban 2 orang dikabarkan kepalanya dipenggal, bukanlah kejadian yang di Sungai Sodong, Mesuji, OKI.
“Itu yang kepala dipenggal itu, kejadian yang di Sampit,” jelas Rachmad. Hingga kini, konflik agraria antara perkebunan PT SWA dan masyarakat, masih belum selesai.
Namun menurutnya, pihaknya sudah melakukan antisipasi dengan mengerahkan anggotanya ke sana. “Sejauh ini masih aman-aman saja, masih terkendali. Meski ada selentingan, Polri menghalangi investasi,” ucapnya.
Dirinya membantah Polri menghalangi investasi. Polri justru menjaga kamtibmas. ”Menghalangi investasi itu ‘kan menurut pihak-pihak tertentu. Kalau terjadi apa-apa, maka pengeluaran Polri dalam pengamanan ke sana akan lebih besar dari investasinya,” imbuhnya.
“Apalagi kalau ada sampai yang meninggal dunia, nyawa tidak ada ukuran investasinya,” tambah lulusan Akpol 1993 itu.(bis)