JAKARTA, SUMATERAEKSPRES.ID - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menegaskan komitmennya untuk menjaga agar sistem Uang Kuliah Tunggal (UKT) tidak memberatkan mahasiswa.
Pernyataan ini disampaikannya dalam acara penganugerahan Ikatan Alumni UIN (IKALUIN) Award 2024, di mana beliau juga turut serta dalam penandatanganan prasasti peresmian Gedung Alumni Center UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
"Prinsipnya UKT itu tidak boleh memberatkan mahasiswa. Jadi nanti Pak Rektor akan terus berkoordinasi dengan kami terkait dengan UKT. Sekali lagi, prinsipnya UKT tidak boleh memberatkan mahasiswa," ungkap Menag Yaqut.
Gus Men, panggilan akrab Menteri Agama, juga mengungkapkan bahwa Kementerian Agama akan menunda proses transformasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menjadi Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH) hingga semua persyaratan terpenuhi.
BACA JUGA:Daftar 5 Kampus dengan Biaya UKT Tidak Naik di Tahun 2024, Adakah Kampus Pilihan SNBT-mu?
BACA JUGA:UKT Mahal, Cobain 5 Beasiswa yang Bisa Buat Kamu Kuliah Gratis, Pendaftarannya Buka Mei hingga Juni
"Saya tunda dulu proses PTN-BH untuk UIN Jakarta sampai seluruh instrumen pemenuhan kebutuhan PTN-BH ini disiapkan," jelas beliau.
Menteri Agama juga memberikan pesan kepada Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Asep Saepudin Jahar, agar tidak hanya bergantung pada UKT untuk membiayai logistik dan operasional pendidikan di kampus.
Beliau menyarankan untuk mencari sumber pendanaan alternatif, seperti pengelolaan rumah sakit, hotel, dan asrama.
"Rumah sakit itu bisa menjadi tulang punggung untuk mendapatkan logistik bagi pemenuhan kebutuhan kampus. Asrama mahasiswa dan hotel yang bagus juga dapat menjadi alternatif sumber pendapatan bagi UIN Jakarta dalam menjalankan proses operasionalnya."
BACA JUGA:UKT Mahal, Cobain 5 Beasiswa yang Bisa Buat Kamu Kuliah Gratis, Pendaftarannya Buka Mei hingga Juni
BACA JUGA:Biaya Pendidikan Kedokteran Tinggi? Beasiswa Jadi Solusi! Cek Disini
"Nanti tolong disiapkan agar apa yang kita bicarakan dapat terwujud," kata Menteri Agama.
Sementara itu, Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Asep Saepudin Jahar, menyatakan bahwa universitas tersebut tengah mengembangkan kemandirian dalam pendanaan dengan mengembangkan pusat bisnis.
"Kita mengarah kepada kemampuan mandiri di dalam pendanaan. Maka kita kembangkan pusat bisnis seperti rumah sakit, hotel, dan sebagainya akan kita kembangkan untuk tidak mengandalkan UKT," terang Asep.