Dampak Banjir OKU Jilid 2 Lebih Parah, Rusak 11 Jembatan, 45 Ribu Jiwa Terimbas

Sabtu 25 May 2024 - 20:21 WIB
Reporter : Tim
Editor : Widi Sumeks

Rumah-rumah yang rusak berat akan dibantu melalui Program Bedah Rumah. "Kita ada Program Bedah Rumah serentak, yang kuotanya sebanyak 8.391 unit rumah. Salah satunya nanti untuk menangani rumah yang rusak akibat banjir," beber dia. Fatoni mengajak masyarakat yang punya kelebihan dan punya keinginan untuk membantu bisa disalurkan meringankan beban masyarakat yang terdampak banjir.

Pj Bupati OKU, H Teddy Meilwansyah melaporkan, sebelum ini telah terjadi banjir jilid 1 pada 7 Mei lalu. "Kali ini kami menyebutnya banjir jilid 2. Yang terjadi sejak 22 Mei lalu," katanya.

BACA JUGA:Rumah Diikat Supaya Tidak Terseret Banjir

BACA JUGA:Banjir dan Longsor di Ulu Ogan: 69 Bangunan Rusak Berat dan 33 Titik Longsor, Ini Kondisinya!

Banjir jilid 2 ini melanda 14 kecamatan dan 72 desa. Ada 10.816 rumah yang terendam, 92 rumah diantaanya rusak berat. Sebanyak 11.915 KK atau sekitar 45.208 jiwa terdampak. "Banjir juga menyebabkan 11 jembatan gantung putus, merusak 14 puskesmas dan 18 sekolah," beber Teddy.

Sebanyak 11 jembatan gantung yang rusak itu yakni Jembatan Gantung Desa Negeri Ratu, Jembatan Permanen Desa Negeri Ratu, Jembatan gantung Desa Lubuk Tupak, Jembatan Gantung Desa Kemalajaya, dan Jembatan Gantung Desa Karang Lantang.

Kemudian, Jembatan Gantung Desa Sukamerindu, Jembatan Gantung Desa Tanjung Pura, Jembatan Gantung Desa Tanjungan, 2 Jembatan gantung di Desa Pengandonan, dan Jembatan Gantung Ulak Pandan.

Ada juga 14 tempat ibadah dan  1 poskesdes yang rusak. Sedangkan untuk kerusakan lahan pertanian dan peternakan masih didata. Sedangkan untuk korban jiwa ada 5 orang, 2 orang sudah ditemukan. Masih ada 3 orang yang dalam pencarian. Mereka adalah penumpang mobil travel yang terbawa arus banjir di wilayah Sematang Haji. Semua korban merupakan warga Lampung.

"Kondisi terakhir hari ini (kemarin), air mulai surut, menuju fase pemulihan," ungkapnya. Kalaksa BPBD OKU, Januar Efendi mengatakan, untuk jalur yang putus di wilayah Desa Pedataran akan diupayakan penimbunan dengan mengikis sisi tebing di bagian yang longsor. 

Cara ini menjadi opsi yang bisa dilakukan secara darurat sehingga jalan bisa dilalui. Dikatakan Januar, untuk jalur bawah seperti menuju Desa Mendingin memang sebelumnya banyak titik longsor. Tapi sudah dibersihkan. Untuk pencarian korban hilang dari kendaraan travel di Desa Batang Hari, sebut Januar, masih akan terus dilakukan sampai 2-3 hari ke depan. 

“Tinggal sopir dan kernet dari travel yang belum ketemu," ujarnya. Sedangkan untuk sopir dan kernet mobil dump truck selamat. 

Sementara itu, karena belum mendapat bantuan, warga di Desa Ulak Pandan yang terdampak banjir pada Sabtu pagi (25/5) dilaporkan sempat menutup akses jalan lintas Sumatera (Jalinsum). "Kami kelaparan, tidak ada makanan," kata warga yang melakukan aksi di jalan itu.

Kapolres OKU AKBP Imam Zamroni melalui Kasi Humas Iptu Ibnu Holdon membenarkan adanya penutupan jalan tersebut. Diduga buntut kekesalan karena tidak ada bantuan yang turun ke desa mereka. "Tapi siang sudah dibuka lagi," ujarnya. 

Tepatnya setelah dilakukan negosiasi dari perwakilan pemerintah kecamatan dan pihak desa dengan warga. Lalu lintas yang sempat macet kembali lancar. (lid/bis)

 

 

Kategori :